Jeritan Warga Muaragembong Bekasi Dikepung Banjir Rob

07 Desember 2021 16:20

GenPI.co - Banjir rob yang melanda Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, membuat warga menjerit. Banjir siklus musiman ini membuat warga tak berdaya.

Musibah rutin yang kembali datang untuk kesekian kalinya tersebut mengakibatkan aktivitas kehidupan masyarakat di pesisir utara Laut Jawa itu terhenti.

Aktivitas melaut nelayan yang menjadi mata pencaharian sebagian besar warga terhenti. Kegiatan perniagaan, bercocok tanam, pertambakan, serta sektor usaha lain pun tidak berjalan.

BACA JUGA:  Siskaeee, Pengumbar Aurat Ternyata Pernah Ditawar Pejabat

"Ya, Allah, bang banjir dari Kamis kemarin tidak surut-surut. Tolongin apa, bang, biar dibenerin. Bupati kita ora ada pisan (tidak ada sama sekali) ini. kami rakyatmu," ucap Dalih (37), warga Kampung Muara Jaya Desa Pantai Mekar, Bekasi, Selasa (7/12).

Jeritan warga yang terdengar cukup lantang di telinga itu hanya meminta pemerintah melakukan penanganan serius agar banjir rob tidak kembali menerjang pemukimannya.

BACA JUGA:  Pasar Kripto Stagnan, Trader Tahan Aset

Bagaimana tidak, betapa pilunya warga saat Bulan Desember 2021 datang dengan membawa air pasang masuk ke rumah-rumah.

Jangankan beraktivitas, untuk beristirahat saja mereka tak kuasa karena khawatir debit air semakin tinggi.

BACA JUGA:  Banjir Jakarta Meresahkan, Ancaman Proyek Sumur Resapan Terkuak

Kampung Muara Jaya yang ditinggalinya menjadi salah satu daerah yang kerap dilanda banjir rob terparah.

Kampung ini menjadi daratan paling utara di antara batas pantai lainnya. Lokasinya pun paling dekat dengan Jakarta Utara.

Berdasarkan pantauan di lapangan, ketinggian banjir rob di Muara Jaya bervariasi mulai di atas mata kaki hingga setinggi lutut orang dewasa.

Banjir di wilayah itu mulai terjadi sejak pekan lalu. Ketika itu angin bertiup lebih kencang dari biasanya hingga membuat air laut menggenangi rumah warga.

Camat Muaragembong Lukman Hakim mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi banjir rob.

Namun ikhtiar tersebut tidak maksimal karena tidak ditangani secara menyeluruh. Kewenangan penanganan pesisir pantai berada di ranah tingkat provinsi dan pusat.

"Setiap tahun kami terus menjalin komunikasi dengan provinsi dan pusat, namun tidak ada tindakan nyata. Kalau survei mah sering," kata Lukman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co