Ada Kabar Buruk dari Jawa Timur, Khofifah Mohon Warga Waspada

19 Desember 2021 13:18

GenPI.co - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menanggapi adanya peringatan BMKG terkait potensi gempa besar dan tsunami di selatan provinsi itu.

Karena itu, pemerintah daerah di sepanjang selatan Jatim diimbau untuk memperkuat dalam melakukan mitigasi bencana gempa dan tsunami.

"Selama kurun lima tahun terakhir, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat aktivitas kegempaan di wilayah tersebut mengalami peningkatan," ujar Khofifah saat meninjau wilayah terdampak gempa di Jember, Sabtu (18/12/2021).

BACA JUGA:  Khofifah Sebut Masih Banyak Pinjol Legal yang Nakal

Kepala daerah dimohon juga untuk segera melakukan audit kelayakan konstruksi bangunan dan infrastruktur, penyiapan jalur dan sarana prasarana evakuasi yang layak dan memadai.

Menurutnya, penguatan mitigasi harus dilakukan guna meminimalisir dampak dapat terjadi.

BACA JUGA:  Murka, Gubernur Jawa Timur Khofifah Marah Besar, Tidak Ada Ampun

Hal itu dilakukan jika sewaktu-waktu gempa dan tsunami menghantam selatan Jawa Timur.

Kemudian, pemda harus menyiapkan rencana aksi dengan berbagai skenario, dari yang ringan hingga antisipasi yang terburuk.

BACA JUGA:  Viral Kekerasan Seksual Anak di Malang, Khofifah: Usut Tuntas

Baik itu jalur evakuasi, proses evakuasi, dan pola penanganan pengungsi jika bencana terjadi.

Selain itu, penguatan literasi bencana bagi masyarakat harus dilakukan supaya tahu yang mesti dilakukan saat terjadi bencana.

Di samping itu, masyarakat diharapkan ikut mengerti bahwa di daerahnya berpotensi terjadi tsunami.

"Gempa sebenarnya sudah menjadi early warning system, sehingga sosialisasi tentang mitigasi bencana harus ditingkatkan karena masyarakat harus bisa melakukan evakuasi mandiri," terang mantan Menteri Kesehatan RI itu.

Sebagai informasi tambahan, BMKG mencatat saat ini jumlah gempa bumi dengan beragam magnitudo di Jatim sepanjang 2013-2015, terjadi sekitar 230 kali per tahun.

Di periode 2016-2020, jumlahnya meningkat menjadi lebih dari 450 kali setahun dengan frekuensi tertinggi 655 kali, yaitu pada 2016.

Sebelumnya, Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG Rahmat Triyono mengingatkan adanya potensi gempa bumi berkekuatan besar di selatan Jatim, sehingga diperlukan persiapan sejak dini.

Hal itu disampaikan Rahmat saat mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja ke wilayah terdampak gempa di Kabupaten Jember.

"Skenario terburuk ada di selatan Jawa dengan skala VI VII MMI. Potensi kerusakannya luar biasa dan bisa menimbulkan tsunami sampai 29 meter," ungkap Rahmat.

Dia bahkan menyebut potensi gempa tersebut akan menyebabkan kerusakan yang berdampak ke 200 kilometer-250 kilometer bibir pantai.(ant/fat/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co