GenPI.co - Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Mayjen TNI Budiman menanggapi kebijakan pemberlakuan lockdown (isolasi, red) di lokasi tersebut.
Diketahui, masa lockdown di lingkungan RSDC Wisma Atlet Kemayoran berlangsung tujuh hari, mulai 17 Desember- 23 Desember mendatang.
Menurutnya, ini merupakan upaya pemerintah mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron.
"Langkah ini merupakan salah satu respons pemerintah terhadap munculnya kasus Omicron dengan langsung melakukan lockdown. Beruntung kasusnya ada di RSDC Wisma Atlet, artinya sudah terisolasi," ujar Mayjen TNI Budiman dalam konferensi pers secara daring yang digelar, Minggu (19/12/2021).
Kegiatan isolasi di lingkungan RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta dilakukan secara ketat, artinya personel yang berada di dalam tidak diperbolehkan keluar.
Sementara, orang yang dari luar masuk ke Wisma Atlet wajib mengikuti prosedur pengamanan, seperti penggunaan alat pelindung diri (APD).
Pasien atau dokter yang mau keluar juga harus didisinfektan dan mandi keramas, sehingga pulang ke masyarakat dalam keadaan aman.
Nantinya pemberlakuan lockdown akan dicabut dengan melihat dinamika perkembangan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan WGS yang dikerjakan oleh personel di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
Hingga saat ini, total ada tiga pasien Covid-19 varian Omicron yang dirawat di RSDC Wisma Atlet, yakni Mr N seorang office boy di RSDC Wisma Atlet yang terkonfirmasi 15 Desember lalu.
Kemudian, inisial I dan M merupakan repatriasi pelaku perjalanan dari luar negeri (Inggris dan Amerika) yang terkonfirmasi 17 Desember 2021.
Ketiga pasien Omicron kini menjalani perawatan di Tower 4 dan 7 RSDC Wisma Atlet Kemayoran, tanpa gejala dan kondisi mulai membaik.
Selain itu, terdapat 10 orang yang di-testing hasilnya positif Covid-19, namun untuk mengetahui varian Omicron atau tidak masih menunggu pemeriksaan laboratorium.
Hingga saat ini RSDC Wisma Atlet dikhususkan untuk merawat pasien terkonfirmasi dari perjalan luar negeri di Tower 5 dan perjalanan dalam negeri di Tower 6.
Kemudian, sejak 1 minggu lalu karena diperlukan untuk karantina, maka Tower 4 dan 7 RSDC Wisma Atlet Kemayoran digunakan untuk karantina pelaku perjalanannya dibuat pembatasan.
Lingkungan RSDC Wisma Atlet Kemayoran dilakukan lockdown pembatasan diberlakukan di Tower 4 dan 7.
Lalu, terdapat 1.316 tenaga kesehatan yang diisolasi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, ditambah petugas pengamanan dari Kodam yang ditempatkan di tower berjumlah 412 orang.
Serta sumber daya dari nonkesehatan sebanyak 354 orang, sehingga total ada 2.082 personel yang terkena kebijakan lockdown lingkungan RSDC Wisma Atlet.
Adapun untuk ketersediaan tempat tidur, RSDC Wisma Atlet Kemayoran memiliki 7.894 kamar, dikurangi 4.700 kamar untuk karantina di Tower 4 dan 7.
Jadi, jumlah tempat tidur yang tersedia kurang lebih 3.675 ditambah yang terisi pasien ada 217.(antara/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News