GenPI.co - Pemerintah menaikkan harga gas LPG non subsidi akhir 2021 lalu. Hal ini yang membuat sebagian masyarakat kemudian beralih ke gas LPG ukuran 3 kg.
Di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), sebagian pedagang kuliner mengeluhkan kenaikan gas LPG tersebut. Tak sedikit di antaranya bahkan beralih menggunakan gas LPG bersubsidi atau gas melon.
Meski begitu, Pemprov Kepri menegaskan, kenaikan hanya terjadi pada gas LPG non subsidi saja. Sementara gas LPG ukuran 3 kg tetap mengikuti harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni sebesar Rp18 ribu.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kepri, Aris Fhariandi, mengatakan, pihaknya telak melakukan survey ke beberapa titik yang ada. Diketahui gas melon tidak mengalami kenaikan harga.
“Kenaikan ini disebabkan meningkatnya harga Contract Price Aramco (CPA) yang menjadi acuan LPG. Sehingga Pertamina melalui Sub Holding-nya merasa perlu menyesuaikan harga khusu LPG non subsidi,” katanya, Rabu (5/1).
Dia menjelaskan, kenaikan harga CPA LPG terjadi pada November 2020, mencapai 847 dolar Amerika per metrik ton. Harganya kemudian meningkat 57 persen sejak Januari 2021.
Kenaikan harga CPA LPG itu bahkan jadi yang tertinggi sejak 2014.
“Angkanya bahkan 74 persen lebih tinggi dibandingkan 2017 lalu, saat Pertamina menyesuaikan harga LPG terakhir kali,” kata dia.
Aris menjelaskan, kenaikan harga LPG non subsidi saat ini telah dihitung sesuai kondisi ekonomi masyarakat saat ini. Kenaikan itu kemudian resmi berlaku sejak 25 Desember 2021 lalu.
Dia merinci, berdasarkan surat edaran Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Kepri, kenaikan gas LPG non subsidi untuk Bright Gas ukuran 5,5 kg adalah Rp11.500.
Lalu untuk Bright Gas ukuran 12 kg naik Rp21.400 untuk wilayah Tanjung Uban, Bintan. Kenaikan harga arga itu pun sama untuk wilayah Batam dan semuanya sudah termasuk PPN.
“Kenaikan harga ini hanya dirasakan oleh sedikit masayrakat. Karena proposi konsumsi nasional untuk LPG non subsidi hanya sebesar 7,5 persen. Sementara pemakai gas subsidi mencapai 92,5 persen,” kata Aris. (ant/*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News