GenPI.co - Akademisi politik Kacung Marijan menyampaikan pesan kepada Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko terkait langkah untuk memajukan riset di Tanah Air.
Menurut Kacung, di negara-negara maju penelitian ditopang oleh lembaga riset, anggaran, dan sumber daya manusia yang kuat.
“Selain itu, BRIN juga harus meningkatkan kerjasama di dalam dan antara lembaga pemangku kepentingan,” ujarnya kepada GenPI.co, Jumat (7/1).
Kacung pun mencontohkan penelitian di bidang pertanian. Selama ini, penelitian dilakukan terpisah, mulai di Kementerian Pertanian, LIPI, hingga universitas.
Oleh karena itu, peleburan BRIN harus bisa mengintegrasikan dan membangun koordinasi agar hasil penelitian dari lembaga terdahulu dapat diimplementasikan.
“Hasil penelitian itu tak hanya untuk peneliti lembaga tersebut, tetapi bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya.
Langkah tersebut dinilai juga akan memudahkan pemerintah dalam membuat kebijakan yang tepat sasaran.
“BRIN juga harus bisa menggandeng pemerintah daerah dan swasta, sehingga hasil-hasil riset itu dapat dirasakan manfaatnya di semua lini kehidupan,” tuturnya.
Menurut Kacung, pihak swasta penting untuk ikut dilibatkan dalam hasil riset. Pasalnya, swasta dapat berperan sebagai donatur biaya penelitian atau pihak yang melakukan komersialisasi hasil penelitian.
“Misalnya, riset vaksinasi covid-19 yang tengah dikerjakan Unair. Sebagai institusi riset, Unair bisa menyediakan SDM dan laboratoriumnya. Ketika hasilnya sudah ada, produksi massal oleh bantuan swasta,” paparnya.
Oleh karena itu, BRIN diharapkan bisa menyediakan akses bagi penelitian mulai dari hulu hingga hilir.
“BRIN diharapkan dapat membangun koneksi dan kolaborasi dengan lembaga-lembaga lain, baik negeri dan swasta, atau tingkat pusat dan daerah,” tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News