Menteri Ikut Simulasi Penyelamatan, TKI Ilegal Tenggelam Lagi

19 Januari 2022 17:35

GenPI.co - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly, meminta dengan tegas seluruh stakeholder pengamanan wilayah perbatasan agar menurunkan ego sektoral dalam menjalankan tugas.

Pernyataan itu disampaikannya usai memimpin Apel Nasional Gabungan yang digelar di Dermaga 99 Harbour Bay, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (19/1). 

Dia menekankan perihal itu untuk  kesekian kalinya, agar sinergi antar-stakeholder terutama pengamanan di laut  terus ditingkatkan.

BACA JUGA:  Sindikat Narkoba Internasional di Kepri Gunakan Kapal PMI Ilegal

"Ini yang saya sampaikan ke teman-teman di Imigrasi. Kerjasama dengan stakeholder lain harus segera ditingkatkan. Demi mencegah adanya saudara-saudara kita yang menjadi korban lagi," katanya kepada GenPi.co Kepri.

Dia menekankan agar menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki, untuk melakukan itu semua. Namun, satu hal yang penting. Ego sektoral masing-masing instansi harus ditiadakan.

BACA JUGA:  Kapal Tujuan Malaysia dari Riau Tenggelam, 2 Orang Meninggal

Dalam apel tersebut, Yasonna juga memantau langsung pelaksanaan simulasi penyelamatan TKI ilegal di perairan Batam.

Namun ironinya, kasus pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal yang tenggelam di Perairan Malaysia kembali terjadi pada, Selasa (18/1) kemarin.

BACA JUGA:  Lagi, Kapal Pembawa WNI Tenggelam di Malaysia, 6 Tewas

Hingga saat ini, enam jenazah imigran gelap Indonesia berhasil ditemukan tim SAR, dalam tragedi yang terjadi di perairan Pulau Pisang, Johor, Malaysia.

Seluruh jenazah ditemukan di dekat lokasi kejadian dengan terjauh berada pada posisi 3,5 mil laut dari wilayah daratan. 

Dalam siaran pers resmi Konjen RI untuk Johor Bahru disebutkan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari aparat terkait, kapal tenggelam itu berisi 13 orang yang terdiri dari dua kru kapal dan 11 penumpang.

Data yang diperoleh hingga, Rabu (19/1), enam orang WNI ditemukan meninggal dunia dan tujuh sisanya selamat. 

Dari tujuh korban selamat, satu di antaranya saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Pontian, Malaysia. 

“Korban yang selamat terdiri dari dua kru kapal asal Kepulauan Riau (Kepri) dan lima penumpang asal Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Lampung,” tulis pernyataan resmi itu. 

KJRI Johor Bahru telah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Pontian untuk menemui korban selamat dalam rangka memberikan bantuan kekonsuleran. 

Selain itu, KJRI Johor Bahru juga akan memastikan kondisi kesehatan para korban selamat. 

Seluruh korban selamat pun kini berada di Polres Pontian untuk penanganan lebih lanjut. 

"KJRI Johor Bahru juga akan melakukan verifikasi serta penulusuran keluarga dan ahli waris di Indonesia terhadap enam jenazah korban meninggal dalam peristiwa tersebut. Hal itu dilakukan untuk proses repatriasi ke Indonesia,” sebutnya lagi. 

KJRI Johor Bahru kembali mengimbau untuk WNI yang akan bekerja di luar negeri agar dapat mengikuti prosedur yang berlaku aman. 

WNI juga diminta untuk tidak terbujuk pihak lain melalui jalur tidak resmi yang dapat merugikan dan membahayakan keselamatan diri sendiri. (*)

 

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fathur Rohim

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co