Cerita Horor : Sosok Berwajah Terbalik di Foto Reuni SMA Istriku

22 Juli 2019 23:59

GenPI.co - Aku terbangun dengan enggan. Tidur hanya beberapa jam membuat kepalaku pusing. Aku duduk sebentar di tepi ranjang sembari menata pikiran, mengira-ngira aktivitas apa yang mesti yang harus kulakukan untuk mengisi pagi itu.

Sementara istriku sepertinya sudah bangun dari tadi.  Mungkin sedang memasak sesuatu atau mengumpulkan pakaian kotor untuk dijejalkan dalam mesin cuci. Entahlah, ada saja kesibukannya saat akhir pekan. Yang jelas ia tak mau diganggu saat sekarang. Jadi kuputuskan untuk membiarkan dia melakukan apapun yang dia mau. Toh sekarang adalah hari Minggu. Tak perlu bergegas untuk melakukan apapun.


Saat ini adalah tahun kedua dalam hidup perkawinan kami. Lantaran belum dikaruniai buah hati, jadi kami hanya tinggal berdua saja. Itu juga  membuat kami kami lebih santai menjalani hidup. 

Sebenarnya di lubuk hati masing-masing, kami berdua merindukan hadirnya si kecil yang pasti akan membuat hidup lebih berwarna. Yang Empunya hidup sepertinya belum menganggap kami layak. Mungkin suatu saat nanti. 

Dalam keadaan masih terkantuk, otakku memutar ulang peritiwa malam sebelumnya. Aku diajak istriku untuk bertemu teman-teman SMA-nya dalam sebuah reuni kecil-kecilan. Lokasi pertemuan adalah di suatu mall besar di Jakarta Barat. Sebuah tempat perbelanjaan yang memilki taman cukup luas di tengah-tengahnya. Jadi jika dilihat dari atas, bangunan mall itu mengitari taman yang didisain berbentuk bundar. Tak heran jika banyak sekali generasi milenial yang menjadikan tempat itu sebagai lokasi hangout. 

Baca juga :

Cerita Horor : Kisah Lahan Angker Mencari Tuan di Bekasi 

Kuyang dan Hantu Lain Nongol Jika Dengar 7 Suara Hewan Ini 

Viral, Deretan Angklung Bunyi Sendiri di Gudang Tua! 

Saat malam, taman itu terlihat syahdu sekali. Pasalnya,  pengelola mall melengkapinya dengan instalasi lampu yang atraktif. Lampu-lampu tersebut dililit pada pohon-pohon yang tumbuh di situ. Ada pula sepetak kolam yang berisi puluhan ikan koi seukuran paha orang dewasa. Biasanya, para pengunjung yang membawa anak mereka menyempatkan untuk memberi makan ika-ikan bertubuh tambun itu.

Di taman itu, istriku sibuk ngobrol dengan teman-temannya. Mereka bicara banyak hal, sebagian besar adalah nostalgia saat mereka masih satu sekolah. Sementara aku lebih banyak menghabiskan waktu dengan mengintip di balik view finder kameraku, berusaha merekam apapun yang kuanggap menarik di tempat itu. 

Di akhir sesi reuni itu, aku diminta untuk memotret mereka. Kurekam baik-baik wajah-wajah bahagia itu, meminta mereka mempertahankan senyum sedikit lebih lama agar bisa tertangkap jelas oleh kamera. Maklum, suasana agak redup. Jika kuatur ISO kamera di atas 8000, akan muncul noise yang mengurangi detail gambar. Maka kuputuskan saja menggunakan bukaan yang sedikit lebih besar sekaligus mengatur shutterspeed lebih pelan sepersekian detik. Dengan begitu, gambar lebih terang di bawah temaram taman itu. 

Yang tak kusadari, aku juga turut memotret sosok lain di tempat itu.


Apakah kalian bisa menangkap sosok aneh dari foto ini? (Foto : Dokumentasi YA) 

Lamunanku buyar saat istriku datang menghampiri. Aku terkesima sesaat, memperhatikan wajahnya yang teduh . Bagiku ia adalah perempuan paling cantik di dunia. Mungkin tidak bagi orang lain, tapi peduli setan. 

“Lihat foto-foto semalam dong,” katanya. 

Aku segera meraih kamera yang sedari tadi malam teronggok begitu saja di atas meja. Pada salah satu sisinya ada sebuah bagian yang terbuat dari karet. Di baliknya adalah beberapa lubang untuk ditancapkan kabel data. Bagian karet itu kucungkil menggunakan kuku hingga terbuka lalu menancapkan ujung seutas kabel pada salah satu lubangya. Sementara  ujung lain kabel itu kumasukkan pada port sebuah  laptop  yang telah istriku nyalakan sebelumnya. Dengan beberapa pengaturan singkat, foto-foto dari kamera berpindah secara otomatis di media penyimpan laptop. Setelah proses itu selesai, mulailah kami berdua menyisiri foto-foto reuni itu.

“Ini siapa?” tanyaku.

Istriku pun mulai menyebut satu-satu teman-temannya yang ada di dalam foto  Yang berbaju  kaos abu namanya X. Sementara yang pakai kacamata adalah Y. Lalu kami beralih ke foto-foto lainnya.

Beberapa foto tampak sama saja. Aku sengaja memotret beberapa kali pose yang sama untuk kemudian dipilih yang paling bagus dan diunggah ke media sosial. 

Saat tengah memperhatikan sebuah foto, aku merasakan kejanggalan. Kudekatkan bagian yang kurasa janggal itu. Seketika aku merasa bingung.

“Ini siapa..apa?” 

Istriku juga bingung melihat gambar itu. Saat aku menoleh padanya, terlihat sedikit raut takut di wajahnya

“Kok bisa?” Katanya  dengan warna suara yang kecut.


Sosok hantu wajah dalam keadaan terbalik dan terpejam berhasil terekam kamera (Foto : Dokumentasi YA) 

Foto itu memang aneh. Di salah satu sudut, pada sebuah celah di antara kaki tampak sebuah kepala yang posisinya terbalik. Sangat tak lazim ada kepala di bawah situ dengan posisi seperti itu.

Terlihat jelas bahwa itu adalah kepala manusia, tampak seperti wajah remaja dengan mata tertutup. 

Mengapa ada sosok aneh di situ? Jangan-jangan?

“Photoshop kali, ayo ngaku, itu kamu edit kan? Sergah istriku.

“Mana mungkin,” aku berkilah, “ini foto-foto baru aja dipindahin, mana sempat kuedit.”

Istriku semakin cemas. sepertinya ia sedang membayangkan sesuatu yang lain. Sebuah kemungkinan yang tak dapat dinalar.

Ia lalu membuka masuk ke jendela perambah, mengetikkan beberapa kata kunci di kolom mesin pencari. 

“Ngapain?” Aku bertanya.

Ia diam saja sembari melihat hasil pencarian yang terpampang. Rupanya ia sedang mencari kemungkinan terjadi seauatu yang buruk di taman itu. Entah ada yang mati tiba-tiba akibat bunuh diri atau apapun. Hasilnya nihil, tak ada informasi apa-apa.

Kami berdua kembali memandangi foto itu, sembari pikiran masing-masing menelah berbagai kemungkinan. Mulai dari sekadar anomali di dalam kamera hingga memang rekaman penampakan sesuatu dari dunia lain.

Tujuh tahu berselang setelah kejadian itu, aku bertemu seseorang yang dikatakan memiliki kemampuan untuk mendeteksi hal-hal yang bersifat gaib. Iseng kutunjukkan foto itu kepadanya. Kulihat sekilas kilatan di matanya ketika memperhatikan foto itu, lalu menyunggingkan senyum kecil penuh misteri.

“ Iya, bang. Ini beneran hantu,” Begitu katanya.


Entah harus percaya atau tidak, yang jelas salah satu pengalaman supranatural dalam hidupku itu tak bisa dilupakan. Aku pun tak mencari tahu, hantu siapa yang ada di foto itu. Yang jelas aku berdoa agar arwahnya tenang di sisi Tuhan.

(Seperti diceritakan YA kepada GenPI.co)



Tonton lagi :

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ardini Maharani Dwi Setyarini

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co