Riset di Indonesia Tak Begitu Bagus, Akademisi Beber Alasannya

24 Januari 2022 11:25

GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang membeberkan alasan mengapa kualitas bidang riset di Indonesia tak begitu bagus.

Ngorang menilai peran penelitian kerap dibebankan kepada mereka yang sudah memiliki tugas pekerjaan yang cukup berat.

Salah satu contohnya adalah beban penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat yang harus dipikul para akademisi di perguruan tinggi.

BACA JUGA:  BRIN Perlu Gandeng Perguruan Tinggi untuk Majukan Riset Tanah Air

Ia menjelaskan bahwa ketiga fokus itu adalah prinsip tri dharma perguruan tinggi.

“Para akademisi di perguruan tinggi ini memiliki banyak sekali beban, sehingga kerap terpecah fokusnya dan menjadi tak maksimal apa yang dikerjakan,” ujarnya kepada GenPI.co, Senin (24/1).

BACA JUGA:  Pesan Pengamat untuk Kepala BRIN agar Riset Tanah Air Bisa Maju

Menurut Ngorang, akademisi di perguruan tinggi seharusnya bisa diberikan pilihan kapan bisa meneliti, mengajar, atau mengabdi kepada masyarakat.

Jika tidak diberikan pilihan, tak heran hasil ketiganya tidak ada yang maksimal.

BACA JUGA:  Komnas HAM Protes Soal BRIN, Akademisi Tidak Setuju

“Dosen yang mau meneliti, sebaiknya dibebaskan sementara dari tugas mengajar dan mengabdi kepada masyarakat. Hal itu sering dilakukan peneliti luar negeri saat melakukan penelitian ke suatu wilayah,” ungkapnya.

Beban yang terlalu banyak itulah yang dinilai Ngorang sebagai alasan mengapa bidang riset di Tanah Air tak terlalu baik.

Ngorang mengatakan bahwa tak ada kebebasan yang dimiliki oleh para akademisi di universitas akibat prinsip tri dharma perguruan tinggi.

“Penelitinya saja fokusnya terpecah, bagaimana mau menghasilkan luaran penelitian yang baik?” tutur Ngorang. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co