Anggota DPRD Kepri Sebut Travel Bubble Bukan Solusi

24 Januari 2022 13:52

GenPI.co - Penerapan Travel Bubble atau gelembung perjalan pariwisata Batam-Bintan-Singapura (BB-S) disebut bukan solusi tepat meningkatkan pariwisata di Kepulauan Riau (Kepri).

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Komis II DPRD Kepri, Sahat Sianturi, yang mengatakan bahwa masih terdapat ancaman virus Covid-19 varian Omicron. Terlebih Singapura juga dinilai masih disibukkan dengan penanganan Covid-19.

"Kenapa terlalu diharapkan sekali Travel Bubble dalam kondisi yang belum memungkinkan? Kenapa saya bilang belum memungkinan, karena kasus Covid-19 di Singapura masih tinggi," katanya.

BACA JUGA:  Kepri Jadi Prototipe Penerapan Travel Bubble di Indonesia

Secara pribadi, dia menolak penerapan Travel Bubble BB-S dijadikan satu-satunya solusi menggairahkan sektor pariwista. Terlebih kini pemerintah tengah sibuk menangkal varian Omicron masuk ke Indonesia.

Menurutnya, Travel Bubble bisa menjadi acuan jika pengelola kawasan wisata Nongsa, Batam, dan Lagoi, Bintan dapat memastikan seluruh wisatawan dari Singapura tidak membawa virus Covid-19 masuk ke Indonesia.

BACA JUGA:  Batam Siap Terapkan Travel Bubble

Peralatan medis di Kepri juga dinilai belum mampu mendeteksi varian Omicron. Sehingga kondisi itu perlu diperhatikan sebelum Travel Bubble diterapkan.

"Saya juga ingin sektor pariwisata berkempang pesat. Namun, keselamatan masyarakat, karyawan di tempat wisata, dan kru kapal yang mengangkut wisatawan harus didahulukan," kata dia.

BACA JUGA:  Sandiaga: Penerapan Travel Bubble Harus Melibatkan UMKM

Sahat mengungkapkan, saat ini pondasi opini di tengah masyarakat yang terbangun adalah tanpa Travel Bubble BB-S, sektor pariwisata akan mati.

Dia tidak menapik bahwa Travel Bubble tanpa protokol kesehatan ketat dan perlengkapan kesehatan kurang memadai justru berpotensi menambah masalah baru.

"Kalau di Batam dan Bintan atau Tanjung Pinang punya laboratorium dengan alat yang dapat mendeteksi varian Omicron, tentu kabar baik. Sehingga dapat melengkapi prosedur kesehatan di kawasatan wisata untuk mencegah Covid-19 dengan beragam varian," kata Sahat.

Dia pun menawarkan solusi jangka pendek aga usaha perhotelan, resort, dan restoran di Nongsa, Batam dan di Lagoi, Bintan dapat memperoleh pendapatan untuk bertahan di tengah pandemi saat ini. Solusi itu adalah menggairahkan wisatawan domestik.

Solusi itu dinilai menjadi pilihan aman, tetapi belum dilaksanakan dengan maksimal melalui program kepariwisataan yang menarik.

"Wisatawan kita bisa keluar negeri mengeluarkan uang yang cukup besar. Peluang itu bisa saja dimanfaatkan oleh Nongsa dan Lagoi. Buat sesuatu yang menarik perhatian wisatawan domestik," kata dia. (ant/*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fathur Rohim
Travel Bubble   Batam   Bintan   Singapura   pariwisata   DPRD   Kepri  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co