GenPI.co - Dewan Energi Nasional (DEN) menegaskan bahwa pemenuhan tujuan net zero emission atau emisi karbon nol persen tak hanya menjadi tanggung jawab sektor energi.
Anggota DEN Satya Widya Yudha mengatakan bahwa untuk memenuhi tujuan tersebut, seluruh pihak dari berbagai sektor harus ikut terlibat.
“Jadi, jangan kaget jika seluruh kementerian memiliki skenario net zero emission, seperti Bappenas, Kementerian ESDM, hingga KLHK,” ujarnya dalam acara “Indonesia Economic Outlook 2022”, Rabu (26/1).
Menurut Satya, aksi pemenuhan net zero emission tak terlepas dari peran para pihak yang menjadi sumber dari emisi karbon.
“Sumber energi itu ada di sektor energi, industri, agrikultur, kehutanan, penggunaan lahan, limbah, dan lainnya. Sumbernya saja ini sudah lintas sektor, pengurangannya juga pasti lintas sektor,” ungkapnya.
Meskipun begitu, Satya mengakui besarnya kontribusi sektor energi terhadap emisi gas karbon di Indonesia.
“Selain sektor energi, ada juga agrikultur, kehutanan, dan penggunaan lahan yang berkontribusi besar pada buangan gas karbon,” tuturnya.
Satya memaparkan ada dua faktor yang menyebabkan sektor energi menjadi penyumbang besar emisi gas karbon.
“Pertama, pembakaran dari bahan bakar. Kedua, emisi kebocoran (fugitive emission) dari produksi bahan bakar tersebut,” paparnya.
Oleh karena itu, pemerintah membentuk nationally determined contribution (NDC) dan berupaya untuk memenuhi target yang terdapat di dalamnya.
“NDC kita juga mengandung komponen sektor energi dan kita hendak mengurangi emisi karbon sebesar 314 juta ton pada 2030,” kata Satya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News