Keramahan Jamaah Haji Sering Diapresiasi Pemerintah Saudi

GenPI.co – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah mengamini penilaian Imam Masjidil Haram Syeikh Hassan Bin Abdul Hamid Al Bukhari mengenai keramahan jamaah haji Indonesia. Konsul Jenderal (Konjen) dan jajaran di KJRI Jeddah merasakan langsung apresiasi dari pemerintah Kerajaan Saudi. 

“Kami, selama tiga tahun terakhir sebagai Konjen, selalu memperoleh apresiasi dari pemerintah Saudi. Terkait jemaah haji Indonesia yang tertib, santun dan well-behave serta disiplin. Sekalipun mereka adalah jamaah paling besar di antara jemaah dari negara-negara lain,” papar Konjen RI di Jeddah Hery M Saripudin saat dihubungi GenPI.co, Kamis (25/7).

Menurut Konjen Hery, keramahan, kesantunan dan kedisiplinan jamaah haji itu memberi makna positif bagi Indonesia. “Keuntungannya banyak dan sangat positif bagi pembentukan citra bangsa Indonesia secara keseluruhan di mata masyarakat dan pemerintah Saudi. Bangsa kita jadi terhormat,” tegas alumnus HI UGM ini.

Apa contoh keramahan yang biasa terlihat pada diri jamaah haji Indonesia? Hery lantas merinci. “Selalu tersenyum dan ringan tangan menolong serta menunjukkan sikap bersahabat kepada siapa pun yang mereka temui,” urainya.

Baca juga:

Imam Masjidil Haram: Jamaah Haji Indonesia Rombongan yang Terpuji

Kakek 94 Tahun Asal Indonesia Diundang Berhaji oleh Raja Salman

Konjen Hery mengatakan sikap jamaah haji Indonesia itu muncul karena mereka percaya bahwa selagi melaksanakan ibadah mereka harus lembut, sabar dan tidak gampang emosi agar ibadah mereka diterima Allah swt.

Seorang staf KJRI Fauzy Chusny menambahkan jamaah haji, seperti pada umumnya tipikal orang Indonesia, murah senyum ke semua orang. Terutama saat berjabatan tangan. Saat lewat di depan jamaah lain saat di masjid tidak melangkahi begitu saja orang lain yang tengah duduk di saf salat. “Kalau berbicara pelan dan tidak terdengar berteriak seperti jemaah yang berasal dari negara-negara Arab,” tandas Fauzy.

Simak juga video tayangan berikut