Seperti Ini Revitalisasi Rumah Adat Gorga di Kampung Ulos Samosir

31 Juli 2019 02:59

GenPI.co— Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan melakukan revitalisasi rumah adat Batak Gorga di Kampung Huta Raja atau Kampung Ulos, Samosir, Sumatera Utara.

Kampung Huta Raja yang berada di Desa Lumban Suhi-Suhi Toruan, Kecamatan Pangaruruan, Kabupaten Samosir, menjadi pusat tenun ulos di Sumatera Utara.

Di samping sebagai pusat tenun, di Kampung Huta Raja terdapat sejumlah rumah adat Batak atau rumah Gorga. 

Baca juga:

Merasakan Hangatnya Tinggal Bersama Keluarga Batak di Samosir

Kunjungi Kampung Ulos, Jokowi dan Ibu Iriana Menari Tradisonal

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan sejumlah rumah gorga akan diperbaiki, karena kondisinya yang sudah tua dan kurang layak.

Selain itu, ada beberapa rumah yang bentuknya telah beralih menjadi rumah modern. 

"Beberapa rumah Gorga sudah cukup tua. Ada sekitar 40 unit akan kami coba rehabilitasi, supaya pelatihan tenun dan keahliannya terus berlanjut," kata Menteri Basuki saat meninjjau Kampung Ulos, Selasa (30/7/2019) dikutip dari rilis Kementerian PUPR. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kemeja putis) saat meninjau Kampung Ulos (foto: Kementerian PUPR)

Selanjutnya, Kampung Tenun Ulos Huta Raja ditata dengan lebih baik serta dilengkapi dengan berbagai infrastruktur dasar seperti sanitasi, sehingga ke depannya akan makin banyak wisatawan dalam dan luar negeri yang berkunjung ke tempat ini.

Direktur Jenderal Cipta Karya, Danis H.Sumadilaga mengatakan, pemugaran rumah Gorga yang merupakan cagar budaya akan melibatkan tukang-tukang setempat, karena butuh keahlian khusus untuk membangunnya. Sehingga ada kombinasi antara pekerjaan konstruksi modern dan kearifan lokal.

Hal ini sekaligus akan menjadi media latihan bagi masyarakat setempat untuk memelihara keberlanjutan tradisi dan keahlian yang unik ini. 

"Ada beberapa rumah yang bentuknya telah beralih menjadi rumah modern, sehingga nantinya akan direlokasi dan dibuat sepenuhnya menjadi rumah gorga,” kata Danis.

Danis mengatakan, setelah direnovasi, rumah gorga dapat menjadi homestay bagi para wisatawan.

 "Untuk biaya akan direncanakan dulu secara matang, perkiraannya mungkin sekitar Rp15 miliar-Rp20 miliar," ujarnya. 

Salah seorang warga, Lasmauli Simarmata (67) bersyukur dengan rencana revitalisasi tersebut. Menurutnya, rumah gorga yang ada di wilayah tersebut merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang yang telah ada sejak ratusan tahun lalu. 

 “Kami berharap rumah-rumah adat ini bisa diperbaiki. Selain itu kalau bisa ada tambahan toilet di luarnya, agar para turis tidak minta tolong ke rumah warga kalau mau buang air kecil. Harapannya tempat ini menjadi kawasan wisata internasional,” kata Lasmauli.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina
rumah adat   kampung   ulos   samosir   pupr  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co