GenPI.co - Pandemi Covid-19 menjadi salah satu alasan makin beragamnya platform belajar online saat ini.
Akan tetapi, hanya sedikit software belajar yang menyediakan konsep gamifikasi untuk mempermudah proses belajar mengajar.
Satu dari segelintir platform belajar itu adalah LingoAce. Pionir terdepan bahasa Mandarin online itu menggunakan pendekatan gamifikasi dalam pengembangan metode belajarnya.
Hugh Yao, founder sekaligus CEO LingoAce menjelaskan, gamifikasi sendiri adalah penerapan mekanisme gim di lingkungan non-gim dengan tujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
"LingoAce menggunakan pendekatan gamifikasi untuk mempermudah materi ajar bahasa Mandarin yang terkenal rumit untuk para pemula," katanya dalam keterangan yang diterima GenPI.co. Kamis (24/2).
Pola gamifikasi LingoAce disiapkan khusus oleh para team in-house setelah mempelajari karakteristik dari sudut pandang anak-anak.
Salah satu karakteristik utama yang diidentifikasi adalah tingkat kesulitan, umpan balik, dan presentasi grafis.
Menurut Yao, pendekatan berbasis gim ini juga menggunakan atribut tertentu dari permainan komputer yang berkontribusi pada kemudahan adopsi informasi oleh peserta didik.
"Metode ajar ini mengintegrasikan atribut ini dalam memaksimalkan efektivitas alat dalam meningkatkan hasil belajar, tingkat keterlibatan dan motivasi anak untuk mengikuti sesi belajar secara penuh," tutur dia.
Gamifikasi dan motivasi belajar anak
Salah satu prasyarat keberhasilan belajar adalah motivasi. Namun sayangnya, banyak dari apa yang ada dalam kurikulum hari ini, tidak memotivasi anak untuk mau belajar.
Sementara itu, di ujung kuadran yang lain, anak-anak terlihat masih sangat termotivasi dan bersemangat untuk bermain video game dalam periode waktu yang lama.
Hugh Yao mengatakan, kombinasi antara dua hal yang berbeda ini akhirnya melahirkan jembatan yang disebut pola gamifikasi.
Perlunya penerapan gamifikasi terbukti dalam fakta bahwa sikap anak terhadap video game berkebalikan ketimbang sikap yang mereka miliki terhadap proses pembelajaran di sekolah.
Walhasil, salah satu cara untuk memotivasi anak-anak adalah dengan merancang alat pendidikan yang menarik dan memotivasi seperti permainan komersial populer.
Alat-alat ini dapat diintegrasikan dengan kurikulum untuk meningkatkan motivasi dan pembelajaran anak-anak.
Lagi pula, telah ada cukup banyak riset yang membuktikan bahwa gamifikasi terbukti dapat meningkatkan keterlibatan murid dengan materi pelajaran dan meningkatkan motivasi, partisipasi belajar, dan kolaborasi mereka.
Belajar dengan Metode Gamifikasi di LingoAce
Hugh Yao, founder lebih lanjut menjelaskan, LingoAce ingoAce diarahkan pada usaha untuk membuat suasana belajar bahasa Mandarin yang optimal, autentik, menarik, efektif, nyaman, dan transparan dapat terjadi dalam tiap sesi.
"Dengan memanfaatkan teknologi modern, platform e-Learning ini mencoba untuk menghidupkan cara-cara belajar dengan berbagai permainan, media kreatif, dan interaksi," beber dia.
Dia menambahkan bahwa metode belajar yang dipilih oleh LingoAce telah dirancang secara detail untuk para generasi digital.
Semua materi pelajaran yang ada di silabus akan juga disampaikan dengan berbagai macam teknik ajar seperti gamifikasi, ilustrasi yang menarik, dan kuis interaktif untuk membantu menyediakan pengalaman belajar yang imersif dan efektif.
Kelas yang nyaman dengan konsep eksklusifitas juga jadi nilai jual yang diandalkan LingoAce.
"Nantinya, tiap peserta didik dapat memilih untuk bergabung dengan kelas yang diisi oleh maksimal enam murid, tiga murid atau kelas privat," katanya.
Durasi belajar dalam tiap sesinya adalah maksimal 55 menit dengan jadwal pertemuan sekali atau dua kali seminggu.
Semua kelebihan dari LingoAce ini telah membawa platform belajar ini masuk ke daftar GSV EdTech 150 yang dikurasi oleh GSV Ventures dan terpilih sebagai salah satu perusahaan dengan pertumbuhan paling transformatif di dunia dalam kategori pembelajaran digital.
"Yuk daftar ke LingoAce sekarang juga dengan menggunakan kelas free trial gratis," ajak Hugh Yao.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News