GenPI.co - Pemilik warung di pujasera DPR Lia Qomaria mengatakan harga minyak goreng yang mahal berpengaruh terhadap bisnisnya.
“Jelas (omzet, red) turun. Omzet turun sampai 50 persen,” kata Lia di warungnya kepada GenPI.co, Kamis (24/2).
Menurut Lia, selain minyak goreng yang mahal, pandemi covid-19 juga memengaruhi bisnisnya.
“Covid gelombang ketiga juga berpengaruh,” kata Lia.
Meskipun demikian, Lia tetap berusaha mencari rezeki dengan berjualan seperti biasanya.
“Walaupun minyak mahal, saya tetap jual harga normal,” kata Lia.
Dia mengaku tak tega menaikkan harga masakan walaupun mendapatkan harga minyak yang mahal.
“Walaupun ada minyak subsidi, saya belum pernah kebagian karena antre. Jadi, saya beli di pasar tradisional,” bebernya.
Lia juga mengatakan tidak akan pernah beralih ke minyak goreng curah yang harganya lebih murah.
“Minyak goreng curah memang murah, tetapi susah kering dan jadi makin boros,” ucap Lia.
Lia mengaku selama ini belanja minyak goreng di pasar tradisional, seperti di Pasar Palmerah dan Pasar Kebayoran.
“Kalau di minimarket, nggak pernah kebagian. Harus antre subuh atau tengah malam. Buang waktu,” ucap Lia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News