GenPI.co - Manuver Densus 88 yang menembak mati terduga teroris dokter Sunardi di Sukoharjo, Jawa Tengah, menuai kontroversi.
Untuk itu Pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta turut memberikan komentar terkait hal itu.
Riyanta mengatakan, tindakan dari Densus 88 Antiteror sudah berjalan dengan tepat untuk menembak.
Sebab, diperhitungkan dengan matang dengan terukur sebelum melakukan hal itu .
"Sudah dinyatakan tersangka teroris. Hasil lapangan tersangka melakukan perlawanan yang membahayakan petugas dan masyarakat," katanya kepada GenPI.co, Minggu (13/3/2022).
Tidak hanya itu saja, Densus 88 pastinya sudah mengantongi dua alat bukti yang kuat.
"Tindakan itu sudah sesuai SOP," ujarnya.
Rinyana mengatakan, jika aksi Densus 88 itu menuai kontroversi dengan profesi tersangka yang merupakan dokter, tinggal membeberkan bukti-bukti yang dimiliki.
"Polri tinggal menggelar dua alat bukti yang dimiliki," katanya.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan membenarkan, dokter Sunardi melakukan penyerangan terhadap petugas dengan menabrakkan mobilnya ke arah polisi.
“Karena situasi yang dapat membahayakan jiwa petugas dan masyarakat, maka upaya paksa dengan melakukan tindakan tegas terukur,” ucapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News