GenPI.co— Untuk memudahkan distribusi bantuan air bersih pada musim kemarau tahun ini, sejumlah relawan kebencanaan berinisiatif mendirikan bak penampungan atau tandon air.
Pengadaan toren air itu dilakukan, mengingat sering kali banyak warga tidak kebagian air saat dilakukan distribusi bantuan air bersih.
Musim kemarau yang terjadi di kabupaten Blora berdampak pada 14 kecamatan yang mengalami kekeringan. Di daerah ini, warga susah mendapatkan air bersih dari sumur atau sumber mata air.
Baca juga:
BNPB Umumkan 55 Daerah Darurat Kekeringan, Terbanyak Jawa Timur
14 Kecamatan di Blora Alami Kekeringan
Menanggapi hal tersebut sejumlah relawan kebencanaan yang berada di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, berinisiatif mendirikan tandon air di tempat yang terdampak parah,
Pengadaan itu dimulai di Dusun Jambe, Kelurahan Tambakromo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.
Tandon air berkapasitas 5.000 liter tersebut di didirikan di daerah sering terdampak kemarau, khususnya di wilayah Cepu, Kabupaten Blora.
Sekretaris Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Blora, Imam Mathuridi mengatakan pihaknya melibatkan organisasi relawan kebencanaan dalam langkah inovatif ini.
“Kami menggandeng, Palang Merah Indonesia (PMI), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Rescue PPSDM Migas, dan Cepu Emergency Response Team (CERT). Pembiayaan kegiatan ini didapat dari donasi yang dikumpulkan dari berbagai kalangan,” kata Imam.
Menurut Imam, sebelumnya proses distribusi bantuan air memakan banyak waktu dan tenaga. Lantaran, air harus dibagian dengan jerigen yang dibawa warga. Hal ini dirasa kurang efektif dan banyak warga yang tidak mendapatkan bagian.
"Kami harus punya inovasi, salah satunya dengan mendirikan tandon air. Supaya mobilisasi droping lebih cepat ,dan warga bisa mengambil air dari tandon kapan saja. Menyesuaikan saat dibutuhkan,” ujar Imam.
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News