7 Gunungan Hasil Bumi Siap Meriahkan Idul Adha di Jogja

08 Agustus 2019 11:40

GenPI.co – Menyambut hari raya Idul Adha pada Senin, 12 Agustus 2019, Keraton Yogyakarta kembali melaksanakan upacara Garebeg Besar. Dalam acara ini , pihak Keraton Jogja menyiapkan tujuh gunungan atau hasil bumi, yang disusun menyerupai gunung yang akan dibagikan di tiga tempat berbeda.

“Sebelum pelaksanaan Garebeg Besar, terlebih dahulu digelar Hajad Dalem Numplak Wajik dan Gladhi Resik Prajurit. Numplak Wajik diselenggarakan pada tiga hari sebelum Garebeg Besar yakni Jumat (9/8) pukul 15.30 di area Pelataran Kemagangan Keraton Yogyakarta,” ujar Ditya Nanaryo Aji, Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokoler Sekretariat DIY Rabu (7/8) dikutip Tempo.co.

Inti dari prosesi ini, lanjut Aji, adalah menumpahkan wajik di badan bakal calon gunungan putri. Saat prosesi berlangsung, akan diiringi dengan dengan irama gejog lesung dari Abdi Dalem Keparak. Gladhi Resik Prajurit jelang Garebeg Besar 1952 telah dilaksanakan pada Minggu (4/8) pukul 15.30 WIB.

Baca juga:

Keutamaan Ibadah Awal Dzulhijjah, Yuk Segera Niat Puasa Idul Adha

Jelang Idul Adha, Presiden Jokowi Sedekah Sapi 1 Ton ke Gorontalo

Dalam upacara Garebeg Besar, lima gunungan yakni Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Darat, dan Gunungan Pawuhan akan dibagikan di halaman Kagungan Dalem Masjid Gedhe. Lalu Gunungan Gepak akan dibagikan di Pendhopo Kawedanan Pengulon di utara Masjid Gedhe. Sementara itu, dua Gunungan Kakung masing-masing akan dibagikan di Puro Pakualaman dan Kepatihan. 

“Gunungan-gunungan tersebut akan dikawal oleh sepuluh bregada prajurit Keraton Yogyakarta yakni Bregada Wirabraja, Daeng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawirotama, Nyutra, Ketanggung, Mantrijero, Surakarsa, dan Bugis,” imbuh Aji.

Sekedar informasi, kata Garebeg sendiri, memiliki arti diiringi atau diantar oleh orang banyak. Hal ini merujuk pada Gunungan yang diiringi oleh para prajurit dan Abdi Dalem dalam perjalanannya dari keraton menuju Masjid Gedhe. Dalam pendapat lain dikatakan bahwa Garebeg atau yang umumnya disebut Grebeg berasal dari kata gumrebeg, mengacu kepada deru angin atau keramaian yang ditimbulkan pada saat berlangsungnya upacara tersebut.

Hajad Dalem Garebeg Keraton Yogya sendiri digelar tiga kali dalam setahun yakni Garebeg Mulud, Garebeg Sawal, dan Garebeg Besar. Garebeg Mulud digelar pada tanggal 12 Rabiul Awal (Mulud) untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Garebeg Sawal digelar pada tanggal 1 Sawal untuk menandai berakhirnya bulan puasa, dan Garebeg Besar dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijah (Besar) untuk memperingati Hari Raya Idul Adha.

Video seru hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co