GenPI.co - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau Akhmad Rofiq menyebutkan Aceh merupakan pintu masuk narkoba ke wilayah Indonesia.
"Aceh merupakan pintu gerbang narkoba dari negara-negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia karena jaraknya dekat," ujar Rofiq di Banda Aceh, dikutip dari Antara, Selasa (29/3/2022).
Dia menambahkan di sepanjang pesisir Selat Malaka juga bisa menjadi pintu masuk narkoba ke Indonesia.
"Bandar narkoba tersebut memanfaatkan kelengahan petugas untuk menyelundupkan narkoba ke Indonesia," tegasnya.
Oleh karena itu, Bea Cukai setiap saat melakukan patroli di perairan Selat Malaka untuk mencegah penyelundupan narkoba maupun barang ilegal lainnya.
"Petugas Bea Cukai tidak mengenal hari libur saat bekerja," jelasnya.
Selain itu, petugas Bea Cukai bersinergi dengan Polri sudah berulang kali dilakukan pencegahan penyelundupan narkoba.
Apalagi Aceh dijadikan pintu masuk penyelundupan barang terlarang tersebut.
"Kami didukung 40 kapal patroli, terus mengawal perairan Selat Malaka dari Aceh hingga Lampung, dan sampai perairan Natuna," kata Akmad Rofiq.
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau terus meningkatkan sinergi dengan Polda Aceh mencegah masuknya narkoba dan barang terlarang lainnya.
"Kami siap mendukung apa yang dibutuhkan Polda Aceh. Dukungan ini tidak hanya di Aceh, tetapi juga di wilayah lainnya di sepanjang Selat Malaka. Pencegahan narkoba ini tentu menjadi tugas bersama," tutur dia.
Sebagai informasi tambahan, Akhmad Rofiq hadir di Banda Aceh dalam rangka menerima penghargaan dari Kapolda Aceh Irjen Pol Ahmad Haydar atas sinergi dalam pengungkapan 357,9 kilogram sabu-sabu, 206.638 butir pil ekstasi, serta 19.859 butir pil Happy Five.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News