GenPI.co - Pengamat politik Zaki mubarak membongkar tujuan pemerintah yang memberikan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng Rp 300.000.
Pemerintan dinilai sudah kalah dengan mafia minyak goreng sehingga memutuskan untuk menerapkan kebijakan lain yang lebih efektif.
Akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu menilai kebijakan pemerintah sudah amat kedodoran dalam mengantisipasi harga minyak yang mahal.
"Jika kita ikutin pernyataan dan kebijakan pak Mendag Lutfi, jelas sekali pemerintah kedodoran," kata Zaki kepada GenPI.co, Selasa (5/4).
Sebab, Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi mengakui kesulitan mengatur para mafia minyak goreng.
Muhammad Luthfi juga menjanjikan akan menindak tegas dan sudah bersiap mengumumkan ke publik nama-nama mafia tersebut.
"Namun, urung dilakukan. Justru Lutfi mendapat serangan balik dari kepala KSP Moeldoko dan salah satu pimpinan DPR," ujarnya.
Terlihat jelas bahwa tidak adanya dukungan politik terhadap Lutfi sehingga keteteran menghadapi para mafia itu.
"Presiden Jokowi juga tidak menunjukkan sikap yang tegas membackup Mendag menggebuk para mafia migor," ucapnya.
Ujungnya, harga minyak goreng diserahkan ke mekanisme pasar yakni kembali mahal.
"Oleh karena itu publik menafsirkan pemerintah telah bertekuk lutut berhadapan dengan mafia," tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News