Jeritan Nelayan di Sulsel Terkait Kelangkaan Solar, Begini Isinya

09 April 2022 23:48

GenPI.co - Sejumlah nelayan dari Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan mengeluhkan kelangkaan solar.

Salah satu nelayan bernama Sulaiman mengaku kelangkaan solar menghambat aktivitas mereka untuk mengarungi samudera mengais rezeki.

"Seharusnya kami berangkat sebelum Ramadan, tapi sampai sekarang solarnya belum cukup," ujar Sulaiman di Takalar, dikutip dari Antara, Sabtu (9/4/2022).

BACA JUGA:  Gubernur Sulsel Bertitah, Pemkot Makassar Gigit Jari

Selain langka, harga solar di Sulsel juga terbilang mahal.

Untuk harga normal solar pada setiap SPBU sebesar Rp5.150 per liter, sementara jika menggunakan pihak ke tiga, harganya bervariasi mulai dari Rp 6.500, Rp 7.000 hingga Rp 7.500 per liter.

BACA JUGA:  Polda Sulsel Keluarkan Perintah Tegas, Pembalap Liar Siap-siap

Harga tersebut termasuk jasa angkut dan antar solar ke tempat tujuan.

"Padahal sebelumnya masih Rp 6.000/liter dengan harga yang sama. Ini karena susah dapat solar jadi pihak penjual ini juga naikkan harga," jelas dia.

BACA JUGA:  Tegas, Kapolri Listyo Bakal Usut Tuntas Mafia BBM Jenis Solar

Sulaiman menyebut harga mahal kini tidak lagi jadi masalah, yang terpenting ialah kebutuhan melaut harus segera terpenuhi.

"Menunggu bahan bakar minyak (bbm) sama saja dengan kerugian, karena mesti tinggal di rumah tanpa pendapatan atau pemasukan sama sekali," tegas dia.

Sementara kebutuhan solar atau bbm menjadi hal yang pasti harus ada, terlebih tempat tujuan melaut merupakan daerah terluar yakni Pulau Luang, sehingga ia setidaknya harus menyiapkan solar sebanyak 3 ton.

Jumlah solar ini untuk kondisi iklim normal, sedangkan pada cuaca ekstrem, kebutuhan BBM bisa mencapai 5 ton.

Seklain itu, Abdul Latif sebagai seorang juragan nelayan telur ikan (patorani) juga merasakan hal yang sama, merasa kesulitan memperoleh BBM untuk para nahkoda kapalnya.

"Biasanya uang (modal) yang tidak ada, sekarang malah solar yang susah kita dapat. Padahal musim telur ikan cuma sekali setahun dari bulan April hingga Oktober," terang dia.

Dia berharap pemerintah serius menangani kelangkaan solar tersebut.

"Ini sebagai kebutuhan dasar para nelayan bisa kembali melaut, tanpa harus menunggu lama dan membayar mahal," tuturnya.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co