Rokok Ketengan Akan Dilarang, Anak Muda Beri Respons Menohok

21 April 2022 13:14

GenPI.co - Anak muda Jakarta banyak yang tak setuju dengan wacana rokok tidak boleh dijual batangan.

Sebelumnya, beredar wacana BPOM yang menyebut penjualan rokok ketengan bakal ditiadakan.

Salah seorang warga Jakarta, Alfatah Ricardo Duarte yang berprofesi sebagai cook helper di restoran FX Sudirman mengaku baru mengetahui kabar tersebut.

BACA JUGA:  Soal Larangan Jual Rokok Eceran, Jibal: BPOM Melawan Hukum

Dia menyatakan tidak setuju dengan wacana itu karena tidak semua bisa membeli rokok satu bungkus atau satu pack.

"Saya, sih, enggak setuju karena orang tua kayak bapak-bapak begitu kebanyakan mau membeli rokok yang diketeng," ucap pria 21 tahun itu kepada GenPI.co di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (20/4).

BACA JUGA:  Komunitas Kretek Kecam BPOM, Rokok Batangan Sudah Diatur PP

"Sebenarnya alasan orang banyak mengeteng juga supaya irit atau dia memang cuma bisa membeli sebegitu doang," Alfatah melanjutkan.

Alfatah mengharapkan ke depannya rokok masih bisa dijual batangan.

BACA JUGA:  2 Perusahaan Rokok di Kudus Salurkan THR, Karyawan Semringah

"Misal, mengeteng buat penjual juga lebih untung," kata dia.

Sementara itu, warga Jakarta lainnya, Erfan Surya Budi Triono yang berprofesi sebagai pengusaha fried chicken juga merasa keberatan tentang wacana rokok tak boleh dijual ketengan.

"Misal, ketengan enggak boleh, ya, susah juga. Orang yang biasa cuma beli 1-2 batang buat merokok santai jadi susah," ujar pria 21 tahun itu ketika ditemui di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (20/4).

Erfan menyebut orang-orang yang biasa membeli ketengan pasti bakal kesulitan untuk membeli rokok satu bungkus atau pack.

Oleh karena itu, dia berharap orang-orang yang perokok dipermudah dengan tetap bisa mengeteng.

"Misal, enggak ketengan, ya, berat, pasti harganya juga. Duit juga cepat habis, kalau disuruh membeli satu bungkus atau pack, rugi juga," tutur Erfan.

Hal senada juga diungkapkan oleh warga Jakarta lainnya, Wahyudin yang berprofesi sebagai karyawan swasta di perusahaan properti.

Dia mengaku baru mengetahui wacana tersebut dan tidak menyetujuinya.

"Saya sebagai perokok jujur saja pasti lebih boros, kalau harus membeli satu bungkus atau pack. Misal, mau merokok santai juga susah enggak bisa membeli sebatang begitu," ucap pria 27 tahun tersebut.

Dia berharap ke depannya wacana tersebut tidak menjadi kenyataan karena dianggap bakal menyulitkan para perokok.

"Ya, jangan, mending ketengan tetap ada," tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co