Pakai Gajah Kurus untuk Wisata, Pemerintah Sri Lanka Kena Petisi

17 Agustus 2019 02:09

GenPI.co - Seekor gajah kurus kering yang dipaksa tampil dalam sebuah ritual di Srilanka memicu keprihatinan internasional. Gajah tersebut kemudian diistirahatkan oleh pengelola acara setelah LSM Save Elephant Foundation meminta pemerintah SriLanka mengambil tindakan.

Hari Selasa (13 /8) lalu, LSM internasional Save Elephant Foundation mengunggah sebuah foto yang berisi gambar seekor gajah yang sangat kurus sehingga nampak tulang belulangnya. Gajah ini merupakan salah satu dari gajah-gajah yang dilibatkan dalam sebuah festival Esala Perahera di Kandy, SriLanka.

Esala Perahera merupakan Festival Buddha yang menampilkan hiburan berupa tarian dan teater. Dalam acara itu, ada  60 ekor gajah yang didandani dengan kostum yang meriah.

Satu dari gajah tersebut adalah Tikiri yang, seekor gajah yang  berusia 70 tahun. Setiap malam selama 10 hari berturut-turut Tikiri harus berjalan kaki belasan kilometer di antara kebisingan, kembang api, dan asap agar peserta festival merasa mendapatkan berkah. 

Baca juga:

Tempat Wisata ini Bagikan Promo Spesial Hari Kemerdekaan

Wisata pelipur Lara di Kota Asal Didi Kempot

 

 

Pendiri Save Elephant Foundation Lek Chailert dalam unggahan di akun Facebook-nya menyatakan, tak ada orang yang melihat kondisi Takiri karena kostum yang membalut tubuhnya. 

“Tidak ada yang melihat air matanya akibat kilau cahaya dari topeng, tidak ada yang memerhatikan langkahnya yang tertatih-tatih karena rantai yang membelenggu,” tulis Lek Chailert.

Diberitakan CNN, petisi kepada pemerintah SriLanka untuk menghentikan kekerasan dan penyiksaan barbar pada Tikiri telah ditandatangai oleh 8 ribu. Pengelola Festival Esala Perahera dari kuil Gigi akhirnya menarik mundur Tikiri dari festival. 

Kepada AFP, para pengelola mengatakan  bahwa si gajah malang tidak akan dilibatkan lagi dalam parade selanjutnya dan dimasukkan dalam program penyembuhan. Namun para penggiat lingkungan meminta pemerintah SriLanka untuk lebih aktif mencegah penyiksaan terhadap binatang.

Kasus penyiksaan hewan untuk tujuan pariwisata ini mengingatkan kembali pada kejadian penyiksaan Harimau di Thailand beberapa waktu lalu.  Hewan itu dipaksa menjadi jinak menggunakan obat dan rantai agar dapat dijadikan sebagai objek selfie.

Tonton Video viral berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co