GenPI.co - Kasus penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak di Kota Bandung masih bertambah. Kali ini, 8 ekor sapi sampel yang diambil dari Kecamatan Bandung Kulon dan Cibiru dipastikan positif setelah menjalani tes.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan hal tersebut membuat penyebaran PMK di Kota Bandung tercatat ada di 3 kecamatan, setelah sebelumnya 5 sapi di Babakan Ciparay terkonfirmasi positif PMK.
"Kemudian, ada laporan di Bandung Kulon dan Cisurupan. Kita sudah lakukan uji sampel, ternyata masing-masing 4 sampel ternyata positif," katanya di Bandung, Selasa (7/6/2022).
Walaupun 4 sampel yang diambil dan positif, imbuhnya, sehingga posisi terduga itu menjadi tertular.
"Jadi, jumlahnya 69 ekor yang di Cibiru, di Babakan Ciparay 50 ekor, dan Bandung Kulon 18 ekor terindikasi dipastikan positif," tuturnya.
Dia menyampaikan, 1 dari 5 ekor sapi yang terkonfirmasi positif PMK di Babakan Ciparay mati akibat nafsu makan yang terus menurun.
Selain itu, sapi yang positif PMK di kawasan Cibiru pun mulai menunjukan gejala penurunan nafsu makan.
"Sebagai upaya penanganan, sebelum terindikasi positif saat terduga sapi dilakukan karantina dan pengobatan intensif," ucapnya.
Soal stok menjelang hari raya Iduladha, Gin Gin memastikan masih memenuhi karena kebutuhan belum meningkat.
"Saat ini eksisting selama tidak terkena dan terkonfirmasi PMK sudah cukup. Peternak sudah menyiapkan jauh-jauh hari untuk kurban. Kalau tidak terserang, cukup," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News