Ada Sekolah Pantai Indonesia di Kepulauan Meranti

28 Agustus 2019 15:00

GenPI.co - Pada tahun 2019 ini, ada 8 Sekolah di Indonesia yang ditunjuk untuk melaksanakan program Sekolah Pantai Indonesia (SPI). Dua di antaranya berada di Provinsi Riau yaitu, SMKN 1 Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti dan SMAN 2 Kabupaten Bengkalis. 

Sekolah Pantai Indonesia (SPI) merupakan program yang digagas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Melalui Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Laut, Subdit Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim. 

Selain di Riau,  SPI juga berada di Serang Banten, Palu Sulawesi Tengah, Bone Sulawesi Selatan, Lombok Utara NTB, Kepulauan Seribu DKI, dan Painan Pesisir Selatan Sumatra Barat. 

Di Riau, KKP bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau melaksanakan sosialisasi dan pembelajaran kelas SPI di SMKN 1 Tebing Tinggi pada Selasa (27/8).  Kegiatan itu dibuka oleh pihak KKP yakni, Kepala Seksi (Kasi) Adaptasi Perubahan Iklim Subdit Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Fegi Nurhabni.

Baca juga:

Sekolah Harus Miliki Gugus Tugas Penanggulangan Bencana

Galeri Lukisan itu Bernama Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta

Fegi Nurhabni didampingi Kasi Konservasi dan Rehabilitasi Ekosistem DKP Riau, Aprilla Yunita, kepada GenPI.co, Rabu (28/8) mengatakan, sekolah yang dipilih dan ditunjuk adalah yang berada di daerah yang rentan terhadap bencana dan perubahan iklim. 

Kepulauan  Meranti dipilih lantaran abrasi di daerah yang berbatasan langsung dengan negara jiran Malaysia itu sudah sangat parah.  Perlu dibangun kepedulian terhadap kondisi ini.

"Sekolah Pantai Indonesia merupakan implementasi dari Gerakan Cinta Laut dari KKP sebagai bentuk kepedulian dalam menjaga kelestarian laut, pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia. Program ini dilakukan untuk menumbuhkan wawasan tentang pesisir dan laut. Sehingga para pelajar bisa peduli terhadap laut di Indonesia," Fegi menjelaskan. 


Sosialisasi dan pembelajaran kelas Sekolah Pantai Indonesia, Selasa (27/8) di SMKN 1 Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau (Foto DKP Riau)

Lebih lanjut Fegi menyampaikan, kegiatan SPI dilakasanakan secara penuh di Riau selama bulan September hingga Oktober. Prinsip belajar yang diterapkan adalah: dari oleh dan untuk siswa melalui konsep 4A (Amati, Analisa, Ajarkan dan Aksi). Para siswa diharapkan bisa memahami akan lingkungan serta melakukan tindakan nyata melalui aksi bersama.  

"Program SPI di Riau fokus pada mangrove dan sampah. Diharapkan nantinya Kepulauan Meranti akan menjadi Kabupaten yang bersih dari sampah dan semakin hijau," tandas Fegi.

Pemerintah Kabupaten Meranti pada tahun 2018 mencatat laju abrasi di Kepulauan Meranti luasnya mencapai 23,93 hektar (ha). Tersebar di tiga pulau, yaitu Pulau Rangsang 13,18 ha, Pulau Merbau 7,25 ha dan Pulau Padang seluas 3,6 ha. Sementara untuk kerusakan kawasan hutan mangrove, luasnya mencapai 8.000 ha atau 26,85 persen.

Sementara, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, Herman Mahmud dalam pesan tertulisnya menyampaikan, guna meningkatkan rasa kepedulian dalam menjaga kelestarian laut, DKP Riau sangat menyambut baik program Sekolah Pantai Indonesia . Ia berharap program ini bisa mengajak para pelajar cinta akan laut dan peduli pada lingkungan sehingga bisa turut menjaga kelestarian lingkungan pesisir dan laut.

"Generasi muda merupakan generasi yang cinta dengan lautnya. Para pelajar diharapkan mampu mengajak masyarakat pesisir peduli akan daerahnya. Apalagi Kabupaten Kepulauan Meranti tingkat abrasinya paling tinggi terutama dipulau terluar Indonesia," Herman memungkas.

Simak video pilihan redaksi berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co