GenPI.co - Menteri BUMN Erick Thohir membawa kabar baik soal rasio utang perusahan plat merah di Tanah Air.
Erick mengatakan, BUMN secara konsolidasi berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 126 triliun pada 2021.
Capaian itu melesat jauh dibandingkan pada 2020 yang hanya sebesar Rp 13 triliun.
Tak hanya membukukan laba bersih, Erick juga terus mendorong penurunan rasio utang BUMN.
Menurut Erick, hal tersebut dicapai melalui upaya transformasi yang mengedepankan proses bisnis yang baik, tata kelola perusahaan yang baik (GCG), efisiensi, dan profesional.
“Berkat transformasi, rasio utang BUMN pada 2021 menjadi 35 persen atau turun empat persen dari 2020 yang sebesar 39 persen,” ujarnya di Jakarta, Senin (4/7).
Erick memaparkan bahwa transformasi, baik dari sisi bisnis dan SDM, terbukti memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja BUMN.
"Perbaikan kinerja BUMN tentu memiliki dampak besar bagi masyarakat dan negara. Kalau BUMN-nya tidak sehat, bagaimana mau maksimal berkontribusi,” paparnya.
Lebih lanjut, Erick menegaskan pihaknya akan mendorong rasio utang BUMN agar terus mengecil hingga ke depan.
Erick menuturkan pihaknya telah memetakan utang-utang BUMN. Pemetaan itu dimaksudkan agar utang BUMN benar-benar ditujukan untuk kepentingan bisnis.
"Sekarang kita rapikan yang mana utang-utang produktif dan yang mana utang-utang yang koruptif. Utang yang koruptif tentu kita sikat," tutur Erick.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News