Ngaku Cerita Dilebih-lebihkan, Fakta KKN di Desa Penari Terkuak

02 September 2019 14:39

GenPI.co – Cerita mistis berjudul KKN di Desa Penari yang belakangan menjadi viral di akun Twitter @SimpleM81378523 turut menjadi pertanyaan besar. Sejumlah pihak banyak menanyakan keaslian dari ‘thread’ cerita yang dibingkai sedemikian rupa di sebuah desa terpencil di ujung timur Jawa Timur. Pasalnya nama-nama tokoh dan latar peristiwa tersebut semua disamarkan oleh penulis.

Baca juga :

Viral Kisah Horor KKN di Desa Penari, Tebar Teror ke Netizen

Cerita Horor KKN di Desa Penari, Netizen Ribut Tebak-Tebak Lokasi

Fakta atau Fiktif? Ini Analisa Cerita Horor KKN di Desa Penari

Menjawab rasa penasaran para penggemar cerita horor, Youtuber kondang Raditya Dika pun telah berhasil menghubungi sang penulis sekaligus pemilik akun twitter untuk menanyakan beberapa hal penting. Lewat unggahan video di YouTube berjudul ‘Klarifikasi KKN di Desa Penari langsung dari Sumbernya’, stand up comedian itu pun membagikan bukti voice note dari sang penulis. Berikut 4 Faktanya, termasuk melebih-lebihkan cerita.

1. Sumber Cerita dari Teman Ibu Penulis

Pertama kali, penulis mengutarakan bahwa cerita tersebut berasal dari teman dari ibunya yang lintas usia. Kemudian si penulis meminta teman ibunya untuk menjelaskan lebih detail mengenai kejadian yang pernah dialaminya tersebut. 

Penulis tak menampik bahwa cerita tersebut diangkat dari kisah nyata. Ceritanya mengenai sekelompok mahasiswa di salah satu universitas di Jawa Timur yang mengalami hal-hal mistis saat sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa tengah hutan yang terkenal angker di kawasan timur Jatim.

Awal mulanya, narasumber yang disamarkan menjadi karakter Widya enggan bercerita. Namun setelah diberikan pengertian dan sedikit desakan, narasumber akhirnya mau bercerita secara detail dengan catatan mengaburkan nama kampus, orang dan desa kejadian.

"Setelah mendengar penuturan saya, akhirnya beliau setuju dan meminta saya untuk benar-benar mengaburkan semua poin dari universitas, desa bahkan bagaimana cara untuk menuju ke sana semua saya set ulang," ujar si penulis.

2. Cerita Tidak Orisinil Lagi

Narasumber meminta penulis untuk menyamarkan tokoh dan kejadian, maka penulis harus mengatur ulang cerita agar terlihat nyata dan saling berhubungan. Penulis mengakui bahwa cerita tersebut ada bagian yang ia lebih-lebihkan dan ada juga ada yang ia kurangi. Hal tersebut dilakukan agar cerita lebih menarik.

"Cerita yang saya tulis dan narasumber ceritakan tidak murni semua sama. Ada beberapa bagian yang harus saya susun ulang karena yang terlibat dalam KKN ini sebenarnya 14 orang, tidak hanya enam orang. Ada dosen pengawas juga," ujar si penulis.

Meskipun begitu, penulis menekankan bahwa garis ceritanya tetap memiliki benang merah dengan kisah yang dialami narasumber dan teman KKN-nya. Salah satu cerita yang diubah penulis ialah saat karakter Widya dan Wahyu bertugas membeli perlengkapan KKN ke kota. Saat pulang melewati hutan, motor mereka mogok dan dibantu oleh orang-orang desa yang tak lain ialah makhluk halus.

3. Setting Rawa Bayu Hanya Ilustrasi

Banyak yang menerka-nerka kejadian cerita tersebut berasal dari sebuah desa di daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Pasalnya sang penulis sempat menyinggung soal Rawa Bayu yang merupakan lokasi KKN. Melihat hal ini, si penulis menegaskan bahwa Rawa Bayu hanya sebagai ilustrasi dan tidak berhubungan dengan lokasi yang ia ceritakan.

"Saya tegaskan bahwa kejadian ini tidak ada hubungannya dengan Rawa Bayu. Jadi untuk teman-teman mohon kebijaksanaannya, karena ada yang harus saya jaga. Salah satunya adalah amanat," ujar si penulis.

Hingga sekarang sang penulis masih belum buka suara terkait dengan lokasi faktual adanya kejadian tersebut di masa lampau.

4. Penulis menghadirkan Dua Narasumber

Tidak hanya mendapatkan cerita dari satu narasumber, penulis juga berusaha mendapatkan cerita dari narasumber kedua. Narasumber kedua disarankan oleh narasumber pertama yakni karakter Widya. Narasumber kedua digambarkan menjadi karakter Nur.

Awalnya, narasumber kedua enggan menceritakan cerita versinya. Namun setelah dijelaskan bisa menjadi bahan pembelajaraan buat orang lain, narasumber kedua mau bercerita. Si penulis pun menghampiri narasumber kedua ditemani oleh narasumber pertama.

"Melengkapi kejadian yang mbak Widya nggak paham. Dan mendengar cerita dari mbak Nur, mbak Widya sama kagetnya dengan saya. Kok ceritanya seperti berkesinambungan. Akhirnya saya tulis itu dan mungkin lebih cocok dijadikan dua thread," ungkap si penulis.

Simak video pilihan redaksi berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co