GenPI.co - Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar tidak ingin reaktif merespons temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
PPATK menemukan dugaan ada transaksi keuangan antara ACT dengan organisasi teroris Al Qaeda.
"Bagaimana dengan catatan PPATK? Saya tidak ingin jawab di sini," kata Ibnu di kantor ACT, Jakarta, Rabu (6/7).
Ibnu mengaku ingin memeriksa lebih lanjut soal temuan PPATK terkait dugaan aliran donasi ke organisasi teroris.
Dia menyebut pihaknya belum paham transaksi mana yang dicurigai tersebut.
Ibnu akan mendalami secara detail terlebih dahulu sebelum berbicara mengenai dugaan transfer mencurigakan ke Al Qaeda.
"Saya belum mengerti detail. Biarkan kami sebentar merenung dan melihat kembali," kata dia.
PPATK menemukan indikasi salah satu karyawan mengirim dana ke negara-negara berisiko tinggi dengan terorisme.
PPATK menduga ACT berafiliasi dengan kelompok Al Qaeda.
Dalam temuan tersebut, ada penerima dana ACT yang pernah ditangkap kepolisian Turki terkait Al Qaeda.
Namun, ACT masih perlu melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai dugaan tersebut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News