GenPI.co - Eks Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin memberi respons santai soal polisi yang telah menaikkan status penyelewengan dana oleh lembaga kemanusiaan itu ke tahap penyidikan.
Ahyudin mengatakan bahwa dirinya akan mengikuti proses hukum yang berlangsung.
"Enggak ada juga Boeing komplain, kan. Belum ada pelaporan dari Boeing bahwa program ini bermasalah," kata Ahyudin di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (11/7/2022) malam.
Ahyudin bahkan merespons dengan santai soal dirinya yang berpotensi besar menjadi tersangka lantaran polisi sudah menemukan bukti yang cukup terkait kasus penyelewengan dana oleh lembaga kemanusiaan itu.
"Ya, risiko. Hadapi saja," ucapnya.
Dia mengatakan beberapa pertanyaan yang dilayangkan penyidik pada pemeriksaan kedua, sebagian besar mengenai dana CSR Boeing yang diterima ahli waris korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610.
"Sejak jam 08.30 sampai 9.00 WIB, kurang lebih 12 jam secara umum penyelidikan berjalan baik, lancar, santai. Hari ini, lebih banyak membahas tentang Boeing," ujar Ahyudin.
Mengetahui hal tersebut, Ahyudin menyebut lembaga ACT bukanlah lembaga yang menyalahgunakan dana umat. Sebab, lembaga kemanusiaan itu sudah ada sejak 17 tahun lalu.
"Insyaallah enggak. Kalau mental kami penyeleweng, enggak mungkin berusia 17 tahun. Banyak masyarakat yang bekerja juga, bukan hanya di Tanah Air, tetapi global," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ahyudin kembali menegaskan kalau kerja sama antara ACT dengan Boeing bukan dalam bentuk uang santunan, melainkan berupa program yang telah disepakati bersama.
Ahyudin juga mengatakan bahwa program di antara kedua pihak masih berlangsung dan ada kemungkinan Boeing akan memperpanjangnya.
"Kerja sama implementasi program Boeing itu mengatur sepenuhnya kepada MoU antara ACT dengan Boeing," tandasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News