GenPI.co - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membeberkan alasan pembatalan wacana pemisahan tempat duduk di angkutan kota (angkot).
Riza mengungkapkan memang awalnya pemisahan tersebut berkaca pada penerapan di Transjakarta yang memisahkan tempat duduk perempuan di depan dan laki-laki di belakang.
"Nah, tadinya kami ingin memberlakukan di angkot, tetapi berdasarkan masukan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, ternyata pengguna itu lebih banyak perempuan," ucap dia di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (13/7).
Riza menganggap jika dipisahkan, tempat duduk perempuan makin terbatas karena jumlahnya yang banyak.
Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk saat ini potensi kejahatan di angkot harus dihadapi bersama-sama.
Riza juga mendorong para perempuan agar berani bertindak.
"Yang penting harus berani melapor," ujarnya.
Selain itu, Riza mengajak sopir angkot dan semua warga untuk berani menghadapi tindak kejahatan bersama.
Sementara itu, dia juga akan menyiapkan stiker call center 112 di angkot untuk memudahkan warga melapor.
Riza berencana akan menaruh CCTV di setiap angkot dan saat ini sedang dalam pertimbangan.
"Transjakarta sudah ada, nanti di angkot juga akan diupayakan," ungkapnya.
Riza berharap kejadian belakangan ini bisa membuat pihaknya berupaya lebih dalam menurunkan angka pelecehan seksual di Jakarta. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News