Gaduh Kenaikan Harga Tiket Pulau Komodo, Wisata Lokal Terdampak?

02 Agustus 2022 11:45

GenPI.co - Kebijakan pemerintah untuk menaikan harga tiket masuk sebesar Rp. 3,75 juta di Pulau Komodo dan Pulau Padar menimbulkan sejumlah pro dan kontra.

Alasan pemerintah dalam mendukung kenaikan harga di dua pulau tersebut adalah untuk konservasi.

Namun sejumlah pihak yang kontra terhadap keputusan tersebut beranggap bahwa keputusan ini akan berdampak buruk terhadap pariwisata lokal.

BACA JUGA:  Viral Video Kekerasan Polisi di Pulau Komodo, Respons DPD Tegas

“Kebijakan ini tentu akan memiliki dampak terhadap pariwisata. Ada daya tarik yang memang hanya ada di lokasi Pulau Komodo dan Pulau Padar yang tidak dimiliki oleh pulau Rinca,” ujar Adrian A Wijanarko, MM ketua Program Studi Manajemen Universitas Paramadina dalam keterangan resminya, Senin (1/8).

Ketertarikan pariwisata asing dan lokal untuk datang ke Taman Nasional Komodo, tidak hanya pada untuk melihat hewan Komodo saja. 

BACA JUGA:  Tarif Masuk Pulau Komodo Naik, Begini Respons Kepala Desa

“Terdapat aspek-aspek wisata lain yang tidak dilihat oleh pemerintah dalam mengambil kebijakan tersebut. Pada Pulau Komodo misalnya, ada aspek wisata budaya lokal,” imbuhnya.

Cerita rakyat turun temurun warga lokal Pulau Komodo yang menganggap hewan Komodo adalah anak dari Putri Naga yang menghimbau manusia untuk hidup berdampingan dengan Komodo.

BACA JUGA:  Komodo Terancam Punah, Prof Emil: NTT Pikul Tanggung Jawab Berat

Selain itu di Pulau Padar ada aspek sightseeing yang memiliki nilai pariwisata.

“Pulau Padar dikenal oleh wisatawan sebagai tempat instagramable yang menjadi tempat spot foto wajib para wisatawan. Hal ini juga menjadi bagian dari para wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo,” papar Direktur Paramadina Public Policy Institute (PPPI) ini.

Permasalahan terjadi ketika pemerintah secara sepihak menaikan harga masuk di Pulau Komodo dan Pulau Padar. Tentu daya tarik bagi untuk perusahaan wisata untuk memasarkan menjadi lebih berkurang.

Dengan harga yang naik akan mengakibatkan penurunan jumlah wisatawan yang masuk.

“Usaha konservasi tentu harus dijalankan juga secara maksimal. Ada upaya upaya yang dirasa menjadi jalan keluar ini akan ditemukan apabila pemerintah melakukan dialog dua arah kepada pihak lokal,” tuturnya.

Lebih lanjut, Adrian menambahkan, kenaikan harga tiket masuk ini juga dinilai kontradiktif terhadap strategi pemerintah yang menginkan industri pariwisata menjadi motor ekonomi pasca pandemi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co