Biaya Bengkak Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pengamat Minta Audit

04 Agustus 2022 19:50

GenPI.co - Pengamat kebijakan publik Fernando Emas mengatakan pembengkakan biaya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung mesti dianggap sebagai alarm.

Menurut dia, pemerintah sudah sepatutnya melakukan evaluasi dan audit atas membengkaknya biaya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Yang perlu disorot ialah menurut hitungan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), pembengkakan biaya pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung mencapai USD 1,176 miliar atau setara dengan Rp 16,8 triliun," ujar Fernando kepada GenPI.co, Kamis (4/8).

BACA JUGA:  China Minta Indonesia Bayar Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Menurut dia, pembengkakan itu sudah sangat tinggi nilainya.

Fernando juga mengingatkan pemerintah bahwa pembengkakan biaya akan berpengaruh pada jadwal selesai dan mulai beroperasinya kereta cepat Jakarta-Bandung.

BACA JUGA:  Penumpang Kereta Api Diturunkan Karena Belum Booster, Kok Lolos?

"Jangan sampai proyek kereta cepat dengan biaya sangat tinggi itu hanya proyek ambisi pemerintah atau sekelompok orang saja yang tidak tepat guna," ungkapnya.

Padahal, menurut dia, pembangunan tersebut mesti menghasilkan nilai ekonomis bagi Jakarta, Bandung atau daerah yang dilalui kereta cepat.

BACA JUGA:  Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditambah Rp 4,1 Triliun

Fernando mengatakan pembengkakan biaya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung juga akan berpengaruh pada jangka waktu pengembalian utang, termasuk bisa berpengaruh pada harga tiket kereta cepat Jakarta Bandung.

"Pemerintah juga harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung agar tidak ada penyalahgunaan anggaran dan kembali terjadi pembengkakan biaya," ucap dia.

Fernando berharap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung harus tetap dilaksanakan sampai tuntas.

Alhasil, hal tersebut tidak akan menjadi kelemahan pemerintahan Jokowi di kalangan oposisi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Chelsea Venda

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co