GenPI.co - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meluncurkan buku penanganan dan vaksinasi covid-19.
Buku tersebut juga merekam kebijakan pemerintah selama lebih dari 2 tahun penyebaran covid-19 di Indonesia.
“Ini kebijakan pemerintah yang dilakukan selama 2 tahun dan kebijakan ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi,” kata Airlangga usai peluncuran di Kantor Kemenko Ekonomi, Jakarta, Kamis (11/8).
Dia menyebut bahwa pemerintah membuat kebijakan pengendalian covid-19 terkait pembatasan pergerakan masyarakat yang dievaluasi setiap seminggu sekali guna menyeimbangkan kepentingan sektor kesehatan dan ekonomi.
Di samping terkait pembatasan pergerakan masyarakat, pemerintah juga mengamankan vaksin covid-19 dan mempercepat penyuntikannya sehingga saat ini lebih dari 400 juta dosis vaksin telah diterima masyarakat.
“Lebih dari 200 juta penduduk juga telah divaksin. Ini suatu pencapaian yang luar biasa karena tidak semua negara bisa melakukan hal itu,” katanya.
Dengan kedua kebijakan tersebut, saat ini rata-rata kasus covid-19 harian Indonesia bisa terjaga lebih kecil dari kasus di negara-negara lain, meskipun terdapat varian baru BA.5.
Adapun Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan berdasarkan Survei Serologi terbaru, sebanyak 98 persen masyarakat Indonesia telah memiliki antibodi covid-19 yang didapatkan dari vaksinasi.
“Rata-rata tingkat antibodi covid-19 masyarakat Indonesia tadinya 400, sekarang sudah melakukan vaksinasi booster bisa mencapai 4.000, tapi kalau tidak booster hanya 1.900-an,” katanya.
Dia menjelaskan tingkat antibodi covid-19 yang tinggi membuat jumlah kasus virus corona di Indonesia terjaga rendah meskipun terdapat varian baru BA.4 dan BA.5. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News