GenPI.co - Audisi pencarian bakat yang sudah digelar oleh Djarum Foundation terpaksa dihentikan. Hal ini terkait adanya polemik dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Pasalnya KPAI menilai adanya unsur eksploitasi pada anak dalam kegiatan tersebut.
Masalah ini pun akhirnya ditanggapi oleh Ketua Lembaga Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi. Pria yang akrab disapa Kak Seto ini membenarkan bahwa menggunakan badan anak sebagai iklan adalah bentuk eksploitasi. Hal ini mengingatkan bahwa adanya logo Djarum pada kaos yang dipakai peserta audisi yang kebanyakan adalah anak-anak.
Baca juga :
Makin Hot, Netizen Kumandangkan Tagar 'Bubarkan KPAI' Secepatnya
Kisruh dengan KPAI, PB Djarum Dibela Pebulutangkis Hariyanto Arbi
Dikritisi KPAI, PB Djarum Cetak Pebulutangkis yang Ditakuti Dunia
"Ada peraturan pemerintah yang menyatakan juga nomor 19 bahwa rokok itu sebagai zat adiktif yang berbahaya," jelas Kak Seto, Minggu (8/9), yang dikutip dari berbagai sumber.
Larangan sponsor rokok dalam kegiatan olahraga juga diatur dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga. Oleh sebab itu, dia pun menilai, bahwa KPAI hanya meluruskan pelanggaran yang telah dilakukan Djarum.
"Memang Undang-Undang tentang Sistem Keolahragaan Nasional Nomor 35/2005 menyatakan masyarakat bisa berperan serta dalam pembinaan olahraga di mana negara sendiri memiliki keterbatasan. Nah, silakan, semua masyarakat bisa. Tapi mohon jangan dibentur-benturkan," jelasnya.
Dilansir dari berbagai sumber bahwa keterlibatan produsen rokok sebagai sponsor dalam audisi, bisa menjadikan masyarakat terkecoh. Mereka bisa menganggap bahwa seolah-olah dengan merokok maka dapat menorehkan prestasi. Hal ini secara psikologis tanpa sadar menjebak anak-anak bahwa prestasi bisa diraih karena rokok.
Kak Seto pun menambahkan bahwa untuk menjaring anak-anak berprestasi di bidang bulu tangkis bisa diambil alih BUMN maupun perusahaan besar lainnya. Dia juga menilai bahwa Djarum menunjukkan kepamrihannya.
Kak Seto juga menyayangkan reaksi masyarakat terkait masalah ini justru banyak orang menyalahkan KPAI. Padahal KPAI juga didukung Kemenpora, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta sejumlah lembaga lainnya.
Apabila Djarum berniat mendukung pemerintah dan mau memajukan dunia olahraga, harusnya dapat mengikuti saran dengan tidak mencantumkan logonya. Sehingga hal ini tak lagi kontradiktif.
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News