Intip Puisi Pak Habibie Untuk Ainun: Nelangsa Setengah Mati

11 September 2019 20:07

GenPI.co — Presiden ketiga RI, BJ Habibie, tutup usia, hari ini, Rabu (11/9). Kepergiannya mengingatkan sebagian masyarakat tentang kisah cinta Habibie kepada mendiang istrinya yang terlebih dahulu meninggalkannya.

Sempat tertatih demi bisa menjalani hidup tanpa sosok sang istri, Ainun, Habibie berusaha keras untuk bangkit dari keterpurukan kehilangan separuh jiwanya.

Beragam cara ia lakukan untuk mengalihkan pikiran, yang akhirnya dilakukan dengan cara menulis lagu dan membuat puisi untuk Ainun. Pada saat momen mengenang wafatnya Ainun, Juni 2015, Habibie mempersembahkan puisi untuk sang istri yang saat itu sudah berbeda dunia.

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan, kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku dan sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan calon bidadari surgaku

-Bacharuddin Jusuf Habibie-

Baca juga:

Pak Habibie Meninggal, Saatnya Temui Calon Bidadari Surga, Ainun

Perjalanan Pak Habibie Hingga Menjadi Presiden ke-3 RI

Habibie dan Ainun menikah pada 12 Mei 1962. Mereka bersama membina rumah tangga dengan perjalanan hidup 'up dan down' mereka selama 48 tahun. Kini, waktunya Habibie untuk bertemu dan sang pujaan hati, ibu Ainun. Bak menghidupkan isi puisi Pak Habibie, setelah penantian 10 tahun.

Simak video menarik berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co