Warga Pekanbaru Batuk-Batuk Akibat Kualitas Udara Tidak Sehat

12 September 2019 10:49

GenPI.co - Sejak 4 hari belakangan ini kabut asap imbas Kebakaran lahan dan hutan melanda kota Pekanbaru semakin mengkhawatirkan. Pantauan GenPI.co, Kamis (12/9) alat monitor Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di depan kantor Walikota, jalan Sudirman menyebutkan kalau kondisi udara tidak sehat.

Di pusat kota tepatnya di sepanjang jalan Sudirman, mulai dari hotel Furaya hingga sekitar purna MTQ, asap pekat tampak jelas membuat pemandangan kabur para pengendara yang melintas.

Baca juga:

Kamis Pagi, Level Udara di Jakarta terburuk ke-3 di Dunia

Pulau Manimbora, Mirip Bikini Bottom di Kartun Sponge Bob

Kondisi bencana kabut asap pekat yang sudah hampir sepekan ini, banyak mengganggu kesehatan warga hingga harus terpaksa berobat ke rumah sakit dan klinik kesehatan.

Warga Pekanbaru, Jupri menuturkan, kalau anaknya yang berusia 3 bulan menderita batuk-batuk berdahak. Akibat itu anaknya selalu rewel dan tidak bisa tidur.

Melihat kondisi anaknya seperti itu, Jupri membawa buah hatinya ke rumah sakit di Pekanbaru. Kemudian dilakukan pemeriksaan dan tindakan nebulizer.

"Anak saya batuk berdahak. Sudah tiga kali saya bawa anak saya ke rumah sakit ibu dan anak. Di sana dokter mengambil tindakan nebulizer. Menurut keterangan dokter yang menangani, anak kami sakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)," kata Jupri, kepada GenPI.co, Kamis (12/9).


Alat monitor Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di depan kantor Walikota, jalan Sudirman, Kamis (12/9) menyebutkan kalau kondisi udara tidak sehat (Foto Heru/GenPI.co). 

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, terhitung Januari sampai September 2019, dari 12 kabupaten/kota di Riau, Pekanbaru terbanyak kasus ISPA mencapai 7.377 kasus.

"Kami sudah membuat surat edaran ke kabupaten kota. Meminta kepada Diskes dan pelayanan kesehatan seperti puskesmas agar melakukan antisipasi terjadinya penanggulangan krisis akibat dampak asap," katanya.

Lebih lanjut, Mimi juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah jika ISPU sudah pada level tidak sehat atau berbahaya. Kalau terpaksa melakukan kegiatan di luar rumah, sebaiknya menggunakan masker.

"Untuk menjaga kesehatan masyarakat hendaknya banyak minum air putih. Lalu menutup penampungan air minum dan makanan untuk menghindari paparan debu agar tidak masuk ke dalam makanan, serta makan makanan bergizi, tidak merokok dan istirahat secukupnya," tandasnya.

Lihat video seru ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co