GenPI.co - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tanah Air yang terdiri dari berbagai universitas melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (12/9).
Berdasarkan pantauan GenPI.co, massa aksi mencoba merusak dua lapisan kawat berduri yang telah dipasang kepolisian tepat di depan gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat.
Pada pukul 16.30 WIB, massa aksi kemudian memaksa masuk lebih dalam dan mulai menarik kawat berduri.
Perlahan kawat berduri dapat dirusak oleh massa aksi menggunakan spanduk yang dibawa.
"Buka, buka, buka pintunya," ucap orator di lokasi, Senin (12/9).
Pada akhirnya kawat berduri tersebut bisa dirusak dan massa aksi berdiri di atas batu bagian dari barikade yang juga telah dirobohkan.
Koordinator Aksi Alfath Nur Fauzan mengungkapkan dalam demonstrasi kali ini pihaknya menyampaikan empat tuntutan.
Adapun tuntutan tersebut, yaitu menolak kenaikan harga BBM karena dianggap memperburuk ekonomi rakyat.
"Sebab, masyarakat menengah ke bawah dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah belum pulih sepemuhnya dari pascapandemi covid-19," ucap dia di lokasi, Senin (12/9).
Mereka juga meminta pemerintah menunda pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dan mendesak agar anggaran diprioritaskan untuk stabilitas ekonomi rakyat.
Selain itu, kata Alfath, mereka juga menuntut pemerintah untuk memastikan energi berbasis minyak dan gas bumi di dalam negeri terpenuhi secara mandiri tanpa terpengaruh harga minyak global.
Adapun massa aksi membubarkan diri sekitar pukul 17.30 WIB. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News