Diduga Akan Ada Anggota dari Parpol, Kinerja BPK Jadi Diragukan

20 September 2022 15:30

GenPI.co - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan selama ini kredibilitas hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih diragukan.

Hal tersebut dia ucapkan untuk menyoroti agenda fit and proper test BPK yang digelar Komisi XI tanpa adanya pengawasan publik.

Oleh sebab itu, dirinya menduga anggota BPK akan diisi oleh orang-orang dari partai politik yang berpotensi memunculkan konflik kepentingan.

BACA JUGA:  Begini Kata Wagub Riza Soal Pergantian Kepala BPK DKI Jakarta

“Ditambah lagi muncul satu dua kasus suap antara pejabat dengan auditor BPK demi mendapatkan predikat penilaian wajar tanpa pengecualian (WTP),” ujar Lucius kepada GenPI.co, Selasa (20/9).

Oleh sebab itu, menurutnya, ada banyak pejabat yang kinerjanya dilabeli WTP oleh BPK tetapi berakhir di pengadilan karena kasus korupsi.

BACA JUGA:  Lucius Karus: Fit And Proper Test Anggota BPK Akan Diisi Kader Parpol

“Predikat yang diberikan BPK akhirnya hanya menjadi semacam dekorasi yang penting untuk pencitraan tetapi buruk untuk pengelolaan keuangan negara,” tuturnya.

Dengan banyaknya kasus seperti itu, Formappi berharap agar semua catatan kelam soal proses seleksi yang tidak transparan dan transaksional di DPR bisa dicegah pada proses pemilihan Anggota BPK.

BACA JUGA:  Formappi Lihat Ada yang Aneh Seleksi Anggota BPK di DPR

“Sudah waktunya DPR memenuhi semua komitmen mereka akan pengelolaan keuangan negara yang bertanggung jawab,” ucapnya.

Menurutnya, DPR harus memastikan terlebih dahulu pimpinan lembaga BPK diisi orang-orang yang kapabel, profesional, dan bukan sekedar modal KTA parpol saja.

“Banyaknya wakil parpol di BPK akan menggerogoti wibawa dan kredibilitas hasil kerja BPK ke depannya,” kata dia.

Lucius mengatakan Komisi XI harus menjadikan agenda fit and proper test BPK sebagai ajang memperlihatkan kepada publik soal komtitmen pengelolaan keuangan negara yang bersih.

“Jangan jadikan fit and proper sebagai drama saja, sementara keputusan akhir ditentukan berdasarkan jatah parpol dan seberapa besar suap yang diberikan oleh kandidat,” ujar Lucius.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co