Deputi PSSI dan Indosiar Bakal Diperiksa Menyoal Tragedi Kanjuruhan

12 Oktober 2022 14:10

GenPI.co - Polri akan kembali memeriksa sejumlah saksi terkait dalam tragedi Kanjuruhan, Malang, yang telah menewaskan ratusan pendukung Arema FC, pada Sabtu (1/10). 

Adapun sejumlah pihak yang akan diperiksa, yakni mulai dari Direktur Operasional LIB hingga pihak dari Indosiar selaku pemegang hak siar pertandingan Arema FC VS Persebaya Surabaya. 

"Minggu depan, ada beberapa tambahan lagi yang akan diperiksa, di antaranya Direktur Operasional LIB, deputi security and safety PSSI, kemudian dari pihak Indosiar karena yang pegang hak siar Indosiar, kemudian general koordinator Panpel (panitia pelaksana, red)," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Rabu (12/10/2022).

BACA JUGA:  Tragedi Kanjuruhan Berbuntut Panjang, Suporter Arema FC Ajukan Perlindungan ke LPSK

Dedi menyebut masih banyak saksi yang akan kembali diperiksa pada pekan depan, termasuk lima tersangka yang pada Selasa (11/10) diminta mundur. 

"Jadi, cukup banyak saksi-saksi yang dimintai keterangan minggu depan, termasuk pemeriksaan tambahan para tersangka yang didampingi pengacara. Semua di Polda Jatim, kasusnya di-cover Polda Jatim," ujar dia.

BACA JUGA:  Pakar Kimia Unhan: Gas Air Mata Kedaluwarsa di Tragedi Kanjuruhan Tak Berbahaya

Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menetapkan enam tersangka dalam tragedi Kanjuruhan pada Kamis (6/10).

Berikut ini daftar 6 tersangka Tragedi Kanjuruhan:

BACA JUGA:  Imbas Tragedi Kanjuruhan, Polri Perketat Pengamanan Liga Sepak Bola

1. AHL selaku Dirut PT LIB. 

2. AH selaku Ketua Panpel Arema FC. 

3. SS sebagai Security officer. 

4. H Deputi 3 sebagai anggota Danyon Brimob Polda Jatim. 

5. DSA sebagai anggota polisi Polres Malang. 

6. Wahyu SS dari Kabag Ops Polres Malang. 

Seperti diketahui, kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pecah usai pendukung Arema memasuki lapangan karena kecewa tim yang dijagokannya kalah 3-2 melawan Persebaya.

Polisi pun meresponsnya dengan menembakkan gas air mata. Tak cuma terhadap pendukung yang memasuki lapangan, tetapi gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun penonton. Hal itu pun dinilai memicu terjadinya kepanikan.

Adapun hingga saat ini, sebanyak 132 korban dinyatakan meninggal dunia, 532 orang mengalami luka ringan, 49 orang luka sedang, dan 26 orang luka berat.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Theresia Agatha

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co