Ancaman Besar Varian XBB di Indonesia, Dokter Reisa Broto Asmoro Minta Warga Waspada

28 Oktober 2022 15:10

GenPI.co - Covid-19 varian XBB disebut lebih cepat menular dibanding varian BA.5 dan BA.2.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro, di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/10/2022).

"Varian XBB ini lebih cepat menular, apabila kami melihat gelombang XBB di Singapura, ternyata lebih cepat menular 0,79 kali dibandingkan gelombang varian BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2," ujar Reisa. 

BACA JUGA:  Kasus Covid-19 Naik Ribuan, DKI Jakarta dan Jatim Penyumbang Terbanyak

Meski demikian, gejala varian baru XBB sama dengan varian-varian Omicron lainnya.

Bahkan, jika melihat dari tingkat fatalitasnya, varian XBB lebih rendah dibanding varian Omicron lainnya. 

BACA JUGA:  Kasus Positif Covid-19 Menggila di Indonesia, DKI Jakarta dan Jawa Barat Terbanyak

Berdasarkan pusat pengendalian pencegahan penyakit (CDC) AS, gejala varian XBB, antara lain, demam, merasa kedinginan, batuk, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah, diare dan sesak napas.

Sementara, pada empat pasien varian XBB di Indonesia, gejala yang timbul adalah batuk dan pilek.

BACA JUGA:  Kabar Buruk di Indonesia, Dokter Reisa Bunyikan Alarm Bahaya

Reisa juga menerangkan semua pihak perlu belajar dari situasi di negara tetangga Singapura yang mengindikasikan penularan XBB lebih cepat dibanding varian Omicron lainnya.

Menurutnya, berdasarkan pengalaman dalam menangani pandemi, kenaikan kasus hampir selalu terjadi setelah adanya varian baru yang muncul.

"Kami belajar dari situasi di negara tetangga untuk meningkatkan kewaspadaan. Jangan sampai lonjakan kasus kembali di Indonesia," ungkap Reisa.

Sebagai informasi tambahan, pada 26 Oktober 2022, terjadi kenaikan kasus konfirmasi covid-19 harian secara nasional di Indonesia sebanyak 3.048 kasus.

Jumlah kenaikan ini meningkat dari hari-hari sebelumnya, di mana pada 24 Oktober 2022, tingkat penambahan hanya 1.703 kasus dan 25 Oktober 2022, kenaikan sebesar 3.008 kasus.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co