GenPI.co - Perlu sentuhan baru dalam pengembangan Wisata di Wilayah Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Hal ini karena masa tinggal wisatawan di kawasan tersebut tersebut masih rendah.
Salah satu yang dilakukan adalah mengelar Pameran Pembangunan Produk Atraksi Wisata Non Fisik, Rangkaian Festival Baturraden 2019 di komplek Terminal Baturaden, Banyumas 19 hingga 22 September 2019.
Pameran itu sendiri diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, bersama pelaku wisata, masyarakat 12 desa penyangga Baturraden serta Paguyuban Masyarakat Pariwisata Baturaden (PMPB).
Baca juga:
Oceanic Folk Festival Jakarta Resmi Diselenggarakan
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Destinasi Religi Baru di Batam
Bupati Banyumas, Achmad Husein dalam sambutannya mengatakan, kawasan wisata Baturraden ini membutuhkan tiga strategi khusus untuk meningkatkan kunjungan dan waktu tinggal wisatawan.
Pertama yang dilakukan yaitu mendatangkan konsultan untuk meminta saran dan masukan.
"Perkembangan ada, tapi landai-landai saja. Membuat Baturraden lima kali lipat perkembangannya tidak bisa dipikirkan sendiri. Perlu datangkan yang ahlinya," katanya saat membuka acara yang dipusatkan di komplek Lokawisata Baturraden Kamis (19/9).
Penyelenggaraan Pameran Pembangunan Produk Atraksi Wisata Non Fisik dan menjadi Rangkaian Festival Baturraden 2019
Bupati mengatakan, pengembangan Baturraden harus berorientasi wisata alam dan ramah lingkungan. Sebab, destinasi wisata di lereng Gunung Slamet bagian selatan ini merupakan kawasan serapan air.
Selain itu pelaku wisata didorong untuk memunculkan aktivitas dan daya tarik wisata baru. Misalnya dengan mengemas kegiatan budaya sebagai atraksi wisata.
"Bulan depan, kita akan luncurkan jalur offroad di selatan Gunung Slamet. Jalurnya dari Baturraden ke Bukit Teletubbies di Grumbul Manggala, Desa Karangtengah, Cilongok. Di sana, ada tempat berkemah dan menikmati pemandangan yang eksotis di malam hari," tandasnya.
Sementata Hendrawan, Kepala Seksi Pengembangan Kawasan Disporapar Jateng, mengatakan, kawasan Baturraden membutuhkan pengembangan produk atraksi wisata non fisik sebagai pendukung. Produk itu meliputi atraksi seni budaya, kerajinan, kuliner, penginapan, dan produk-produk kreatif lainnya.
"Pameran produk wisata non fisik ini salah satu dari 3 A yaitu, atraksi non fisik. Contohnya tadi tari yang sudah dikemas sehingga lebih menarik. Lalu kuliner dan produk lainnya. Bukan tidak mungkin wisatawan nusantara maupun mancanegara bakal betah tinggal di Baturraden," ujarnya.
Event yang merupakan agenda wisata ini juga tetap mengandalkan atraksi wisata Grebeg Sura sebagai ikon utama, untuk mempromosikan kawasan wisata Baturraden.
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News