Perlu Inovasi Baru untuk Meningkatkan Masa Tinggal di Baturraden

21 September 2019 08:04

GenPI.co - Perlu sentuhan baru dalam pengembangan Wisata di Wilayah  Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Hal ini karena  masa tinggal wisatawan di kawasan tersebut tersebut masih rendah.

Salah satu yang dilakukan adalah  mengelar Pameran Pembangunan Produk Atraksi Wisata Non Fisik, Rangkaian Festival Baturraden 2019 di komplek Terminal Baturaden, Banyumas 19 hingga 22 September 2019.

Pameran itu sendiri diselenggarakan oleh  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, bersama pelaku wisata, masyarakat 12 desa penyangga Baturraden serta Paguyuban Masyarakat Pariwisata Baturaden (PMPB).

Baca juga:

Oceanic Folk Festival Jakarta Resmi Diselenggarakan

Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Destinasi Religi Baru di Batam

Bupati Banyumas, Achmad Husein dalam sambutannya mengatakan, kawasan wisata Baturraden ini membutuhkan tiga strategi khusus untuk meningkatkan kunjungan dan waktu tinggal wisatawan.

Pertama yang dilakukan yaitu mendatangkan konsultan untuk meminta saran dan masukan.

"Perkembangan ada, tapi landai-landai saja. Membuat Baturraden lima kali lipat perkembangannya tidak bisa dipikirkan sendiri. Perlu datangkan yang ahlinya," katanya saat membuka acara yang dipusatkan di komplek Lokawisata Baturraden Kamis (19/9).


Penyelenggaraan  Pameran Pembangunan Produk Atraksi Wisata Non Fisik dan menjadi Rangkaian Festival Baturraden 2019

Bupati mengatakan, pengembangan Baturraden harus berorientasi wisata alam dan ramah lingkungan. Sebab, destinasi wisata di lereng Gunung Slamet bagian selatan ini merupakan kawasan serapan air.

Selain itu pelaku wisata didorong untuk memunculkan aktivitas dan daya tarik wisata baru. Misalnya dengan mengemas kegiatan budaya sebagai atraksi wisata. 

"Bulan depan, kita akan luncurkan jalur offroad di selatan Gunung Slamet. Jalurnya dari Baturraden ke Bukit Teletubbies di Grumbul Manggala, Desa Karangtengah, Cilongok. Di sana, ada tempat berkemah dan menikmati pemandangan yang eksotis di malam hari," tandasnya.

Sementata Hendrawan, Kepala Seksi Pengembangan Kawasan Disporapar Jateng, mengatakan, kawasan Baturraden membutuhkan pengembangan produk atraksi wisata non fisik sebagai pendukung. Produk itu meliputi atraksi seni budaya, kerajinan, kuliner, penginapan, dan produk-produk kreatif lainnya.

"Pameran produk wisata non fisik ini salah satu dari 3 A yaitu, atraksi non fisik. Contohnya tadi tari yang sudah dikemas sehingga lebih menarik. Lalu kuliner dan produk lainnya. Bukan tidak mungkin wisatawan nusantara maupun mancanegara bakal betah tinggal di Baturraden," ujarnya.

Event yang merupakan agenda wisata ini  juga  tetap mengandalkan atraksi wisata Grebeg Sura sebagai ikon utama, untuk mempromosikan kawasan wisata Baturraden.

Simak video berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co