GenPI.co - Dalam rangka memperingati Hari Kakao Indonesia (HKI) 2022, produsen es krim AICE Group mendukung langkah hilirisasi industri pengolahan kakao nasional yang saat ini sedang gencar dilakukan pemerintah.
AICE berkomitmen meningkatkan pembelian bahan baku dalam negeri, sekaligus memperkuat industri pertanian dalam negeri.
Brand Manager sekaligus Juru Bicara AICE Group Sylvana Zhong menjelaskan bahwa dalam momen HKI tahun ini, perusahaannya meyakini hilirisasi pengolahan akan menjaga standarisasi kualitas.
Sylvana meyakini langkah itu juga akan makin mendorong industri makanan dan minuman (FMCG) untuk mengembangkan produk berbasis kakao.
Selain itu, hilirisasi yang dilakukan pemerintah dipercaya akan meningkatkan daya saing dan quality control yang pada akhirnya akan memperkuat perekonomian petani kakao dalam negeri.
Menurut Sylvana, Aice selama ini telah menggunakan bubuk kakao domestik dari petani lokal dalam berbagai varian produk es krimnya.
“Cokelat adalah salah satu komposisi bahan yang cukup dominan dalam berbagai produk es krim Aice yang diminati oleh masyarakat, seperti varian terbaru Aice Blueberry Cookies,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (18/11).
Sylvana menuturkan bahwa AICE juga secara konsisten menggunakan produk kakao lokal dalam proses riset dan inovasi produk es krim yang mengandung cokelat.
Menurutnya, bahan baku berkualitas penting bukan hanya untuk keperluan produksi tapi juga dalam proses riset dan pengembangannya.
“Prioritas penggunaan produk dalam negeri dapat memberikan multiplier kesejahteraan bagi masyarakat. Aice sepenuhnya mendukung hilirisasi yang memberi dukungan, bukan hanya ke industri, tapi juga dalam meningkatkan ekonomi pertanian Indonesia,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sylvana mengapresiasi kerja sama yang dilakukan industri dengan pemerintah dan kalangan petani.
“Dengan upaya kolektif, cita-cita memajukan petani kakao lokal akan mudah dicapai. Aice sendiri akan terus berkomitmen untuk menggunakan bubuk kakao domestik dalam proses produksi dan pengembangan es krim AICE,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menjelaskan bahwa selama ini 85 persen dari total produksi cokelat domestik dijadikan produk ekspor.
Menurut Putu, hanya 15 persen yang digunakan untuk kebutuhan domestik.
Putu pun mengharapkan dengan adanya dorongan hilirisasi, penggunaan cokelat untuk industri domestik bisa terus ditingkatkan.
Dengan demikian, cokelat akan lebih dioptimalisasi dan diolah menjadi produk yang bernilai tambah dan berdaya saing tinggi.
“Kami sangat menghargai dan mengapresiasi tinggi industri yang mendukung kandungan dalam negeri. Langkah Aice Group menggunakan produk cokelat dalam negeri, kami harapkan akan terus bertambah,” ujarnya.
Senada dengan Putu, Ketua Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) Piter Jasman menjelaskan, peringatan Hari Kakao Indonesia yang ke-10 ini menjadi pendorong bagi berbagai kalangan stakeholder untuk meningkatkan konsumsi kakao.
Menurutnya, konsumsi per kapita dari produk cokelat di dalam negeri masih tergolong sangat rendah, yakni kurang dari 1 kilogram per kapita.
Hal itu, kata Jasman, menunjukkan ada gap yang cukup besar jika Indonesia dibandingkan dengan Eropa yang konsumsinya mencapai 10 kilogram per kapita.
“Peluang untuk mendorong konsumsi produk cokelat dalam negeri masih sangat besar. Kami berharap makin banyak investor untuk memproduksi lebih banyak end product berbahan kakao, sehingga kita dapat membantu ekonomi petani dan menjaga stabilitas harga kakao domestik”, ungkap Jasman.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News