GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pesan penting saat merayakan Dies Natalis ke-67 Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Pada hari jadi yang genap berusia 67 tahun, IPDN diharapkan Jokowi mampu menjadi pilar kemajuan bangsa yang selalu berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.
Tak hanya itu, Jokowi juga berharap IPDN bisa beradaptasi dalam menguasai ilmu teknologi terbaru, serta memiliki kompetensi dan keahlian untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing di masa depan.
“IPDN sebagai kampus pencetak pamong praja unggul tidak boleh tertinggal, harus bergerak cepat menyiapkan SDM yang kreatif dan inovatif, yang menguasai keahlian masa depan dan siap bekerja dengan penuh dedikasi untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan kelas dunia”, tutur Jokowi dari rilis yang diterima GenPI.co, Jumat (17/3).
Di saat bersamaan, Hadi Prabowo selaku Rektor IPDN juga ikut menyampaikan pesan penting bertemakan 'Strategi Pengelolaan Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan dalam Mewujudkan Kader Pamong Praja yang Professional dan Berkelas Dunia' itu.
Inti pesan yang ingin disampaikan oleh Hadi tak lepas dari berkembangnya era digital atau era industri 4.0 secara global, ditandai munculnya VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity and Ambiguity).
Hadi melihat globalisasi akan membuat negara-negara makin terkoneksi. Selain itu, yang terdampak globalisasi bukan hanya manusia dan informasi, tapi juga isu dan permasalahan.
"Oleh sebab itu memasuki era digital atau era industri 4.0 tata kelola pemerintahan perlu ditransformasi. Transformasi dilakukan pada aspek kebijakan, sumber daya manusia dan proses bisnis," tutur Hadi Prabowo.
Menurut Hadi, transformasi tata kelola pemerintahan dapat mengadopsi paradigma (dynamic governance) melalui kebijakan dengan melakukan transformasi pola pengaturan menjadi lebih fleksibel, delegasi untuk memperpendek rantai pengambilan keputusan, think ahead, think across dan think again.
Terakhir, Hadi juga menjelaskan mengenai aspek lain yang perlu bertransformasi yakni sumber daya manusia (SDM).
SDM diyakini Hadi harus mampu mengidentifikasi masalah dengan cermat, mampu berkolaborasi, menguasai teknologi informasi dan memiliki integritas sebagai soft skill untuk menghadapi tantangan global dan nasional.
“Aspek terakhir yang perlu dilakukan tranformasi ialah proses bisnis yang agile, maksudnya adalah proses bisnis yang dinamis, fleksibel, organisasi yang lebih mobile dan interoperabilitas”, ujar Hadi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News