Genjer-Genjer Lagu Rakyat Banyuwangi, Kenapa Identik dengan PKI?

30 September 2019 20:45

GenPI.co - Pernahkah kamu mendengar lagu Genjer-Genjer? Lagu yang pernah eksis di tahun 60-an ini banyak yang mengidentikkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Sebenarnya tidak ada unsur ke arah sana, loh. Lagu Genjer-Genjer ini merupakan lagu rakyat Banyuwangi. Berikut liriknya.

Baca juga :

Genjer-Genjer, Benarkah Kode Rahasia untuk Melakukan G30S/PKI

Identik Dengan PKI, Ini Kandungan Gizi dan Manfaat Sayur Genjer

DN Aidit, Tokoh PKI Paling Ditakuti yang Khatam Alquran

Genjer-genjer nong kedokan pating keleler (Genjer-genjer di petak sawah berhamparan)
Genjer-genjer nong kedokan pating keleler (Genjer-genjer di petak sawah berhamparan)
Emak'e thole teko-teko mbubuti genjer (Ibu si bocah datang memunguti genjer)
Emak'e thole teko-teko mbubuti genjer (Ibu si bocah datang memunguti genjer)
Ulih sak tenong mungkur sedhot sing tolah-toleh (Dapat sebakul dia berpaling begitu saja tanpa melihat ke belakang)
Genjer-genjer saiki wis digowo mulih (Genjer-genjer sekarang sudah dibawa pulang)

Genjer-genjer esuk-esuk didol ning pasar (Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar)
Genjer-genjer esuk-esuk didol ning pasar (Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar)
Dijejer-jejer diuntingi podho didhasar (Ditata berjajar diikat dijajakan)
Dijejer-jejer diuntingi podho didhasar (Ditata berjajar diikat dijajakan)
Emak'e jebeng podho tuku nggowo welasah (Ibu si gadis membeli genjer sambil membawa wadah-anyaman-bambu)
Genjer-genjer saiki wis arep diolah (Genjer-genjer sekarang akan dimasak)

Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak (Genjer-genjer masuk periuk air mendidih)
Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak (Genjer-genjer masuk periuk air mendidih)
Setengah mateng dientas yo dienggo iwak (Setengah matang ditiriskan untuk lauk)
Setengah mateng dientas yo dienggo iwak (Setengah matang ditiriskan untuk lauk)
Sego sak piring sambel jeruk ring pelonco (Nasi sepiring sambal jeruk di dipan)
Genjer-genjer dipangan musuhe sego (Genjer-genjer dimakan bersama nasi)

Lagu masyarakat Banyuwangi, Jawa Timur, ini diambil dari kisah nyata. Tahun 1942, Banyuwangi merupakan daerah yang subur hingga masyarakat tak akan kekurangan suatu apa pun. Akan tetapi di tahun 1042-1945, keadaan berubah 180 derajat.

Anak-anak muda usia produktif ditangkap dan dijadikan pekerja Romusha (Jepang), untuk dikirim ke seluruh bagian di Indonesia hingga ke China, Thailand, Kamboja, Vietnam, Burma dan Laos.

Efek yang ditimbulkan dari ulah tentara Jepang, membuat daerah subur itu menjadi sangat miskin. Masyarakat banyak yang kelaparan dan meninggal dunia. Efeknya, masyarakat harus mengola daun genjer (sejenis eceng gondok) untuk dijadikan bahan makanan.

Situasi seperti itu yang menginspirasi Muhammad Arief, seniman asal Banyuwangi, untuk menciptakan lagu berjudul "Genjer-Genjer" tahun sekitar tahun 1942 atau 1943.,

Atas ulah PKI yang mengarasemen lagu tersebut, membuat lagu ini haram untuk dinyanyikan sejak Order Baru. Barang siapa yang berani menyanyikan lagu tersebut akan di cap sebagai PKI dan bisa berujung jeruji besi.

PKI mengubah lagi ini saat perayaan HUT mereka di Senayan, Jakarta. PKI sering berulah, tak hanya lagu Genjer-genjer saja yang diubah arasemennya, bahkan ada beberapa lagu lainnya juga. Akan tetapi lagu Genjer-genjer yang paling melekat dengan PKI.

Fitnah pada lagu tersebut ada pada bait "nang kedhokan pating keleler, di petak sawah berhamparan,  diganti 'esuk-esuk pating keleler', di pagi hari berhamparan, maksudnya jenazah para Jenderal' Lagu itu diubah dengan pembantaian para jenderal. Padahal, bait aslinya saja tidak begitu.

Lagu Genjer-genjer aslinya lagu rakyat biasa yang dibuat dengan lirik Using, bahasa daerah Banyuwangi. Berisi tentang petani dan sayur genjer di sawah.

Heboh..! Coba simak video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co