Penelitian Ungkap Hubungan Orang Sensitif dengan Pengalaman yang Buruk

13 September 2023 16:20

GenPI.co - Sebuah penelitian baru-baru ini meneliti apakah orang-orang yang sangat sensitif lebih terpengaruh oleh peristiwa negatif saja, atau oleh peristiwa negatif dan positif.

Pertanyaan pentingnya adalah apakah orang yang sangat sensitif menunjukkan reaktivitas yang lebih besar hanya terhadap rangsangan negatif?

Misalnya, lingkungan masa kanak-kanak yang tidak valid, hubungan romantis yang penuh kekerasan, tempat kerja yang tidak bersahabat) atau juga terhadap rangsangan positif (misalnya, keluarga yang penuh kasih, pasangan romantis yang suportif).

BACA JUGA:  Kamu yang Sedang Stres, Konsumsi 4 Jenis Makanan Pendongkrak Mood Bahagia Ini

Penelitian saat ini, yang merupakan penyelidikan longitudinal pertama terhadap sensitivitas pemrosesan sensorik, menemukan bahwa peningkatan sensitivitas hanya berkorelasi dengan reaktivitas emosional yang lebih besar terhadap peristiwa negatif.

Secara khusus, mereka yang memiliki sensitivitas pemrosesan sensorik yang tinggi mengalami lebih banyak emosi negatif dan harga diri, kemanjuran diri, dan kepuasan hidup yang lebih rendah dalam "merespons peristiwa negatif yang lebih intens secara subjektif."

BACA JUGA:  Tips Menjaga Kesehatan Mental, Pas Buat Anak Muda yang Sering Stres

Mereka tidak merasakan "manfaat yang lebih besar dari peristiwa positif yang lebih intens secara subyektif, seperti peningkatan pengaruh positif atau kepuasan hidup yang lebih besar."

Hal ini sesuai dengan model diatesis-stres, teori yang menyatakan bahwa masalah kesehatan mental diakibatkan oleh kombinasi pengalaman hidup dan lingkungan yang negatif (stres) dan kerentanan biologis tertentu (diatesis). (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co