Keji! Oknum Guru SD di Yogyakarta Diduga Lecehkan 15 Siswa, Ada yang Diajari Open BO

09 Januari 2024 14:40

GenPI.co - Oknum guru SD swasta di Yogyakarta diduga melakukan pelecehan seksual terhadap 15 siswanya.

Kepala Seksi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja mengatakan dia menerima laporan kasus ini dari pihak sekolah beserta penasihat hukum para orang tua korban.

"Akan kami selidiki dulu bagaimana jalan ceritanya, bagaimana kronologi kasus ini, bisa masuk ranah pidana atau tidak," kata dia, Selasa (9/1).

BACA JUGA:  Hari Anak Perempuan Internasional: Kasus Kekerasan dan Pelecehan Masih Menghantui

Timbul menjelaskan kasus itu nantinya bisa ditindaklanjuti Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (Unit PPA) Polresta Yogyakarta.

"Nanti akan kami sampaikan bagaimana tindak lanjutnya," imbuh dia.

BACA JUGA:  Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Sean Diddy Combs Digugat 2 Wanita

Di sisi lain, Kuasa hukum pelapor Elna Febi Astuti membeberkan kasus pelecehan seksual ini dialami sebanyak 15 siswa SD baik laki-laki dan perempuan sejak Agustus hingga Oktober 2023.

Pelakunya diduga adalah oknum guru mata pelajaran konten kreator di SD setempat berinisial NB (22).

BACA JUGA:  Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Vin Diesel Digugat Mantan Asisten

Guru ini baru mengajar sekitar setahun itu dinonaktifkan sejak November 2023.

Salah satu korbannya termasuk anak kepala sekolah sendiri.

"Cukup berat dinamikanya untuk masuk ke ranah hukum ini. Ada dinamika yang cukup berat, berdampak pada psikologis kepala sekolah yang memperjuangkan kasus ini. Beliau memperjuangkan untuk kasus ini dilaporkan," papar dia.

Elna membeberkan kasus ini terungkap saat para korban yang rata-rata berusia 11-12 tahun ini bercerita apa yang mereka alami kepada guru lain.

Guru ini kemudian meneruskannya kepada kepala sekolah yang berlanjut pada pelaporan.

Elna menyebut berdasar pengakuan para siswa, pelaku memegang kemaluan siswa, menempelkan pisau ke leher, mengajak menonton adegan film dewasa, hingga mengajari cara open booking out (BO) di sebuah aplikasi.

"Ada anak yang pahanya dipegang, diajak nonton video dewasa, diajari memesan open BO via aplikasi,” tutur dia.

Menurut Elna, peristiwa itu berdampak pada psikologis anak hingga guru.

Ini termasuk kepala SD yang anaknya turut menjadi korban dalam kasus pelecehan seksual ini.

Di samping itu, para korban dibantu pemulihan kondisi psikologis oleh Rifka Annisa Woman Crisis Centre.

"Kondisi yang kami cemaskan itu, circle-nya biasanya dari korban jadi pelaku. Kami dampingi psikologis sampai lanjut. Ada yang minta jangan laporkan karena takut," jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co