GenPI.co - Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, akan ramai pada 21-23 Oktober. Pasalnya, ada pagelaran budaya Robo-robo yang menyuguhkan kearifan lokal setempat.
Robo-robo kali ini mengangkat tema Membangun Mempawah, Menjaga Budaya, dan Tradisi Bermarwah. Venue penyelenggaraan adalah Kerajaan Amantubilah.
BACA JUGA: Camilan Khas Malut ini Enak dan Bisa Cegah Kanker Payudara
Ketua Panitia Lokal Robo-robo 2019 Mohlis Saka mengatakan, penyelenggaraan akan menekankan kepada kegiatan budaya dan kearifan lokal. Namun, semua aktivitas jual beli yang selama ini dikenal tetap dilakukan.
"Pada festival budaya Robo-robo tahun ini kami ingin mengubah mindset masyarakat. Selama ini orang hanya mengenal robo-robo dengan festival keramaian yang berbau jual beli pasar murah dan sebagainya," kata Mohlis, Jumat (18/10).
Mohlis mengungkapkan, pada acara pembukaan Robo-robo, panitia akan mengundang seluruh pegiat seni hadrah atau pemukul tar. Selain itu, pihaknya juga akan mengadakan lomba hadrah, pencak silat, pangkak gasing dan kegiatan budaya lainnya.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Fahmizal engatakan, Robo-Robo memiliki nilai yang sangat positif.
“Ada beberapa alasan mengapa dukungan diberikan untuk Pagelaran Budaya Robo-Robo. Selain sebagai aktivitas budaya, event ini rutin dilaksanakan sehingga berpotensi untuk mendatangkan wisatawan mancanegara. Khususnya border tourism,” kata mantan kadispar Riau itu.
BACA JUGA: Tak Sekadar Telur Asin, Sate Kas Brebes Enaknya Bikin Ambyaarr!
Robo-Robo adalah agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Mempawah bekerja sama dengan kerabat Keraton Amantubillah. Biasanya, event ini diselenggarakan berdasarkan kalender Islam, yaitu bulan Safar.
Robo-Robo juga menjadi napak tilas kedatangan Raja Mempawah Pertama, Opu Daeng Menambon beserta istri dan pengikutnya. Mereka datang ke Mempawah dari Sulawesi atau ke Kerajaan Matan Ketapang memasuki Sungai Kuala Mempawah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News