Mengenang Mbah Maridjan, Juru Kunci Merapi Tewas Bersujud

26 Oktober 2019 19:00

GenPI.co -  Tanggal 26 Oktober sembilan tahun lalu Gunung Merapi meletus. Sebanyak 353 orang meninggal dunia, termasuk Juru Kunci Merapi Raden Ngabehi Surakso Hargo atau yang akrab dikenal dengan Mbah Maridjan.

Mbah Maridjan lahir pada 1927 di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Mbah Maridjan diangkat menjadi juru kunci Gunung Merapi pada tahun 1982. Mbah Maridjan dan Merapi seakan tak bisa terpisahkan. Ia tak pernah mau diajak turun dari kediamannya. Sebab, Mbah Maridjan sudah menganggap bahwa Gunung Merapi adalah rumahnya yang harus diterima dalam kondisi apa pun.

BACA JUGA: Astaga! Raffi Ahmad Diduga akan Bernasib Seperti Olga, Ngeri…

Ajakan untuk turun dari pegunungan juga ditolaknya. Saat itu otoritas setempat mengimbau warga dan Mbah Maridjan untuk dievakuasi karena material lava terdeteksi akan keluar dari perut kawah Gunung Merapi.

Mbah Maridjan memilih masjid di dekat rumahnya dan urung ikut bersama rombongan yang menjemputnya. Bahkan saat ia berjalan ke arah masjid, anggota SAR meminta semua orang untuk meninggalkan lokasi perkampungannya.

Namun, saat Mbah Maridjan sampai di pintu masjid, sirene bahaya peringatan letusan pun telah berbunyi. Warga yang masih di permukiman mulai panik. Ada dua orang yang berada di dalam mobil untuk dievakuasi justru berlari mengikuti Mbah Maridjan ke masjid.

BACA JUGA: Jadi Menteri Bukan Pintar atau Hebat, Wapres: Karena Garis Tangan

Tak sempat mengajak lagi, akhirnya semua rombongan baik dari tim SAR atau aparat gabungan bergegas meninggalkan lokasi itu. Tak lama berselang letusan Gunung Merapi terjadi hingga memuntahkan awan panas dan menerjang perkampungan Mbah Maridjan.

Diketahui, semburan awan panas (wedhus gembel) tersebut setinggi 1,5 meter mengarah ke Kaliadem. Letusan ini menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 kilometer. 

Akhirnya raungan sirene itu menjadi tanda perpisahan dengan Mbah Maridjan. Ia ditemukan oleh tim SAR dalam kondisi bersujud dengan memakai baju batik dan kain sarung. Ia dimakamkan bersama korban letusan lainnya di Dusun Sidorejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Winento

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co