GenPI.co - Sebanyak 2 dari 3 jenazah korban longsor tambang emas di Gorontalo berhasil diidentifikasi.
Proses identifikasi dilakukan Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Mabes Polri bersama Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes Polri dan Polda Gorontalo.
Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengatakan timnya mengumpulkan 3 kantong jenazah korban longsor.
"Berkat kerja keras tim di TKP, kami menemukan tiga jenazah, dua orang utuh dan satu lainnya ditemukan bagian tubuh bawah," kata dia, Jumat (12/7).
Nyoman menjelaskan tim ini terdiri dari ahli DNA, gigi, forensik, dan sidik jari.
Mereka bekerja sama mengidentifikasi ketiga jenazah tersebut.
Dengan demikian, total korban longsor di Gorontalo meninggal dunia sebanyak 26 orang.
Sementara itu, Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi menjelaskan 3 jenazah ini adalah 1 perempuan utuh, 1 lelaki utuh, dan 1 lagi bagian tubuh bawah berjenis kelamin laki-laki.
Dia menyebut jenazah pertama yang teridentifikasi adalah Almarhumah Selmiayati Pou, warga Bongoime, Tilongkabila, Bone Bolango.
Jenazah kedua, yakni Almarhum Mohamad Akuba, warga Dusun Utara, Desa Maleo, Paguat, Kabupaten Pohuwato.
"Sedangkan satu jenazah laki-laki bagian tubuh bawah belum teridentifikasi," jelas Kombes Ahmad Fauzi.
Ahmad menyebut timnya menghadapi tantangan karena kondisi jenazah yang tidak utuh dan medan yang sulit dijangkau.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News