Idham Azis, Sosok Polisi Pembasmi Teroris

GenPI.co - Jumat (11/1), Idham Azis resmi dilantik jadi Kapolri menggantikan Tito karnavian. Acara pelantikan Idham selenggarakan di Istana Negara dan disaksikan oleh segenap pejabat negara.

Dalam karier kepolisiannya,  Idham Azis banyak terlibat dalam upaya-upaya pemberantasan gerakan terorisme di Indonesia.  Salah satunya adalah menjadi bagian dalam tim yang melumpuhkan gembong teroris Dr. Azhari Huzin  yang bersembunyi  Batu, Malang, 2005 silam.

Dr. Azhari adalah dalang dari bom Bali dan peledakan di Hotel Marriot. Aksi teroris asal Malaysia itu mengakibatkan jatuh korban jiwa yang tidak sedikit.

BACA JUGA: Menjabat Kapolri, Idham Azis Naik Pangkat Jadi Jenderal Polisi

Penggrebekan rumah yang menjadi lokasi persembunyian Dr. Azhari ramai disiarkan oleh stasiun televisi nasional. Kala itu, Idham menjabat Kepala Unit Riksa Subden Investigasi Densus Polri. Ia menjadi bagian dari tim operasi bersama Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, dan beberapa lainnya.

Atas upaya mereka melumpuhkan Dr AZhari, semuan anggota tim termasuk Idham Azis mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri yang saat itu dijabat oleh Sutanto.

Rekam jejak Idham menupas teroris bukan itu saja.  Saat menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah, ia juga terlibat aktif dalam upaya kelompokteroris Santoso pada 2015.  

Kala itu, kepolisian menjalankan  Operasi Camar Maleo bersama TNI untuk menangkap kelompok teroris Santoso di wilayah pegunungan Poso. Pada operasi itu dua orang teroris berhasil dilumpuhkan.

BACA JUGA: Calon Kapolri Idham Aziz Berharta Rp 5 M, Hobi Istrinya Sederhana

Selain penumpasan teroris, Idham sepanjang kariernya berhasil mengungkap beberapa kasus besar. Pada tahun 2001 ia tergabung tim kobra pimpinan Tito Karnavian yang menciduk Tommy Suharto yang buron dalam kasus pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita.

Lulusan Akpol yan 1988 yang berlatar reserse dan antiteror itu juga menungkap sodomi 14 anak jalanan di jakarta. Kala itu, dirinya menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2010 silam.