GenPI.co - Sebanyak 98 anak di Jakarta Timur mengalami gizi buruk. Hal itu berdasarkan hasil laporan dari petugas timbang badan di puskesmas setempat hingga Maret 2019.
Status gizi buruk dihitung berdasarkan ketidaksesuaian berat badan dengan usia penderitanya saat dilakukan timbang badan.
"Data itu dari total 140.513 orang yang ditimbang di posyandu pada Maret 2019," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Indra Setiawan di Jakarta, Senin (4/11).
BACA JUGA: Cegah Gizi Buruk, Ibu Negara Sosialisasi ke Posyandu Cirebon
Indra mengatakan, penyebabnya gizi buruk bukan ketidakmampuan untuk mengakses makanan bergizi, sanitasi atau layanan kesehatan, melainkan gaya hidup yang tidak sehat.
Dia menjelaskan, warga Jakarta Timur bisa membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat. Pemerintah Jakarta Timur juga sedang mengintensifkan perhatian pada penanganan gizi yang seimbang bagi warganya.
"Kami sedang gencar melakukan perubahan pencapaian kinerja pembinaan gizi masyarakat dan indikator khusus lain yang diperlukan secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan," ujarnya.
BACA JUGA: Bayi Gizi Buruk di Australia, Dipaksa Jadi Vegan oleh Ortunya
Jajaran Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur sedang menjalankan rencana kerja pengentasan balita gizi buruk melalui pembinaan kepada kalangan remaja perempuan, ibu rumah tangga, hingga fase dua tahun usai melahirkan.
"Kita tarik dulu ke belakang, bagaimana menangani hidup sehat remaja putri, mempersiapkan remaja sebelum disunting sebagai istri, sampai melahirkan," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News